Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kita Punya Gigi Bungsu? Begini Penjelasannya

Kompas.com - 23/06/2022, 18:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Para peneliti percaya, Turkana Boy berusia delapan atau sembilan tahun, karena fakta bahwa geraham ketiganya belum tanggal saat ia meninggal.

Sementara pada manusia modern, adanya perkembangan teknologi makanan yang dikonsumsi menjadi lebih lembut terutama untuk anak-anak berdampak pada pertumbuhan gigi bungsu.

Proses memotong, merebus, mengukus, hingga memanggang makanan yang akan dimakan membuat seluruh makanan menjadi lebih mudah untuk dimakan.

Baca juga: Kenapa Manusia Punya Bulu Ketiak? Ini Fungsinya

Kenapa kita tidak membutuhkan gigi bungsu?

Beberapa ilmuwan percaya ketika otak manusia tumbuh lebih besar, maka rahang berubah ukuran menjadi lebih kecil untuk mengakomodasi ruang. Selain itu, pola makan dan kebutuhan gigi kita juga berubah drastis.

Beberapa kasus, pertumbuhan gigi bungsu akan terbentur atau tidak tumbuh sepenuhnya karena tidak ada ruang di mulut maupun terhalang oleh gigi lainnya.

Sayangnya, gigi bungsu dapat menyebabkan masalah kesehatan di mulut. Gigi bungsu yang belum tanggal melalui gusi disebut impaksi, yang berisiko menyebabkan dampak kesehatan jangka panjang.

Letak gigi bungsu jauh berada di belakang mulut manusia, sehingga perawatan yang tepat untuk menjaganya agar tetap sehat mungkin menjadi tantangan tersendiri.

Gigi bungsu tidak lagi diperlukan dan rahang kita tidak lagi memiliki ruang untuk menampungnya, itulah sebabnya gigi bungsu biasanya perlu dicabut.

Bahkan, jika gigi bungsu tidak menyebabkan masalah kesehatan, tetap dapat dicabut untuk mencegah risiko kesehatan di kemudian hari.

Baca juga: Kenapa Manusia Mempunyai Kuku di Jari Tangan dan Kaki? Sains Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com