Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Fenomena Planet Sejajar 24 Juni | Perbedaan Ular Kobra dan King Kobra | Lubang Berisi Ribuan Tulang Katak

Kompas.com - 23/06/2022, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Secara genus, ular kobra dan king kobra sangat berbeda. King kobra adalah anggota genus Ophiophagus, sedangkan ular kobra adalah anggota genus Naja.

Ukuran kedua ular ini juga berbeda. Ular king kobra dianggap sebagai ular berbisa terpanjang di dunia, sementara sebagian besar spesies ular kobra lainnya tidak mencapai panjang dan ukuran yang sama.

Misalnya, king kobra rata-rata memiliki panjang antara 3 hingga 5 meter, sedangkan varietas ular kobra lainnya hanya mencapai panjang 0,5 hingga 3 meter.

Sedangkan untuk makanan, ular kobra dan king cobra memiliki mangsa favorit yang berbeda. King kobra disebut sebagai "raja" karena sering memakan ular lain, sedangkan sebagian besar spesies kobra memakan hewan pengerat atau burung.

Bisa atau racun yang dimiliki ular kobra dan king kobra juga berbeda. King kobra dapat menyuntikkan racun dalam jumlah besar per gigitan, yang cukup untuk membunuh banyak orang, sedangkan ular kobra tidak mengirimkan bisa sebanyak itu per gigitan.

Selengkapnya, berita populer Sains tentang perbedaan ular kobra dan king kobra dapat disimak di sini.

Baca juga: 8 Perbedaan Ular Kobra dan King Kobra

Lubang berisi ribuan tulang katak

Para arkeolog Inggris dibuat kebingungan dengan temuan sebuah lubang yang berisi 8.000 tulang katak dan kodok yang berasal dari setidaknya 2.000 tahun yang lalu.

Dikutip dari Live Science, tim peneliti menemukan tulang-tulang itu di permukiman kuno di Bar Hill di Cambridgeshire, Inggris, yang digunakan antara sekitar 400 SM hingga 70 M. Tulang-tulang itu setidaknya berasal dari 350 individu katak dan kodok.

Sementara lubang tempat tulang-tulang katak itu ditemukan, terletak di sebelah rumah bundar. Tak ada bukti bahwa katak dan kodok dimakan oleh manusia atau hewan lain.

Para peneliti sendiri memiliki beberapa gagasan untuk menjelaskan bagaimana sisa-sisa kerangka itu bisa masuk ke lubang.

Salah satu kemungkinan adalah bahwa selama musim kawin mereka di musim semi, sejumlah besar katak dan kodok bergerak secara massal mencari air untuk kawin.

Kemungkinan mereka menuju salah satu lubang, yang akhirnya membuat mereka terjebak hingga mati, mungkin ada virus menular menginfeksi dan membunuh amfibi itu dalam waktu yang hampir bersama.

Lebih lengkap tentang temuan tulang-tulang katak di sebuah lubang ini, dapat dibaca di sini.

Baca juga: Temuan Lubang Berisi Ribuan Tulang Katak Bikin Peneliti Bingung, Kenapa?

5 Danau terluas di Indonesia

Indonesia memiliki danau terluas, yakni Danau Toba. Bahkan danau ini terkenal tidak hanya di antara wisatawan lokal, namun juga bagi wisatawan asing.

Danau Toba memiliki luas 1.130 km persegi, panjangnya mencapai 100 km dan lebarnya 20 km. Danau yang terletak di Sumatera Utara ini, menjadi salah satu danau yang terkenal di dunia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com