Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gletser Kiamat di Antartika Mencair Lebih Cepat, Apa Kata Ilmuwan?

Kompas.com - 16/06/2022, 19:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gletser Thwaites, yang dikenal sebagai “Gletser Kiamat" di Antartika telah kehilangan es pada tingkat tercepatnya dalam 5.500 tahun terakhir.

Hal ini tentunya meningkatkan kekhawatiran mengenai lapisan es di masa depan, termasuk kenaikan permukaan laut akibat pencairan es yang dapat menjadi bencana.

Temuan berasal dari studi endapan laut prasejarah yang ditemukan di pantai sekitar Gletser Thwaiter dan Gletser Pulau Pine yang berdekatan, keduanya terletak di Lapisan Es Antartika Barat.

Disebutkan bahwa pencairan gletser Antartika didorong oleh perubahan iklim, yang meningkat lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

“Tingkat pencairan es yang meningkat saat ini mungkin menandakan arteri vital dari jantung Lapisan Es Antartika Barat telah pecah, yang mengarah pada percepatan aliran ke laut yang berpotensi menjadi bencana bagi permukaan laut global di masa depan di dunia yang memanas,” ujar salah satu penulis Dylan Rood, seorang ilmuwan bumi di Imperial College London seperti dikutip dari Live Science, Kamis (16/6/2022).

Baca juga: Gletser Kiamat Terbesar di Antartika Ini Diprediksi Segera Runtuh, Studi Jelaskan

Sebagai salah satu bagian di Antartika, Glester Thwaites dijuluki sebagai “Gletser Kiamat” sejak tahun 1980-an.

Gletser Antartika mencair dan telah kehilangan sekitar 595 miliar ton (540 miliar metrik ton) es, dan berkontribusi pada kenaikan 4 persen di permukaan laut global.

Gletser Thwaites Antartika dan Gletser Pulau Pine meliputi hamparan yang sangat luas, dengan masing-masing luas permukaannya sekitar 192.000 km persegi dan 162.300 km persegi.

Dikarenakan ujung gletser yang menghadap ke laut diposisikan di atas cekungan samudera seperti mangkuk, kedua gletser di bagian bawahnya terpapar arus air hangat, padat, dan asin.

Air hangat tersebut tidak hanya melelehkan gletser yang meluas hingga ke Laut Amundsen, tapi juga mengikis lapisan es Gletser Kiamat Antartika ini dari bawah, melepaskannya dari titik jangkat utama yang terletak di utara.

Baca juga: Gletser Terbesar Antartika Meleleh dengan Cepat, Ilmuwan Memperingatkan Dampaknya

Es di gletser Thwaites. Dijuluki Gletser Kiamat di Antartika.James Yungel/ NASA Es di gletser Thwaites. Dijuluki Gletser Kiamat di Antartika.

Selain itu, pencairan dari bawah melemahkan gletser dan membuatnya lebih rentan terhadap retakan permukaan, yang dapat menyebar ke seluruh lapisan es dan berpotensi menyebabkannya pecah.

Apabila keseluruhan lapisan es Antarika Barat pecah dan mencair ke laut, akan menaikkan permukaan laut secara global sekitar 3,4 meter.

Untuk membandingkan tingkat pencairan gletser saat ini dengan yang terjadi di masa lalu, para ilmuwan mencari petunjuk di pantai Antartika yang dekat dengan tempat gletser berakhir di lautan.

Es membebani daratan sehingga sebagian dari bobot beku meleleh dan mengalir ke laut menjelang akhir zaman es terakhir (sekitar 11.500 tahun yang lalu), daratan memantul untuk mengungkapkan garis pantai yang sebelumnya tersembunyi di bawah ombak.

 

Baca juga: Antartika Mendekati Kiamat Gletser, Ilmuwan Jelaskan Penyebabnya

Dengan mengukur usia dan ketinggian hampir dua lusin garis pantai, diharapkan dapat menemukan seberapa cepat es menghilang dari daratan.

Para peneliti memperkirakan usia garis pantai dengan mengumpulkan cangkang purba dan fragmen kecil tulang penguin, sebelum menganalisis biomateri purba dengan penanggalan radiokarbon.

Metode ini mengidentifikasi usia bahan organik dengan mengukur jumlah karbon-14, isotop karbon radioaktif, atau varian dengan jumlah neutron berbeda, serta mudah diserap oleh tumbuhan dan hewan.

Saat mati, hewan akan berhenti mengumpulkan karbon-14 di jaringannya dan jumlah yang telah diserap mulai membusuk.

Baca juga: Gletser yang Terbentuk Sekitar 2.000 Tahun di Gunung Everest Mencair

Ilustrasi gletser Antartika. Studi baru mengungkapkan gletser Antartika mencair lebih cepat. Pencairan sejumlah gletser besar di benua ini membawa Antartika pada 'Kiamat Gletser' yang dampaknya akan membuat permukaan laut global meningkat.SHUTTERSTOCK/Katiekk Ilustrasi gletser Antartika. Studi baru mengungkapkan gletser Antartika mencair lebih cepat. Pencairan sejumlah gletser besar di benua ini membawa Antartika pada 'Kiamat Gletser' yang dampaknya akan membuat permukaan laut global meningkat.

Waktu paruh karbon-14 (waktu yang dibutuhkan setengahnya untuk meluruh) adalah 5.730 tahun, membuat para ilmuwan dapat menentukan usia hewan yang mati ribuan tahun lalu dengan mengukur jumlah karbon-14 yang tidak membusuk dalam sisa-sisanya.

Setelah mengetahui tulang dan cangkang penguin lebih dari 20 garis pantai berbeda, ditemukan pantai tertua dan tertinggi mulai terbentuk sekitar 5.500 tahun yang lalu.

Sejak saat itu hingga 30 tahun lalu, hilangnya es mengekspos garis pantai dengan kecepatan sekitar 3,5 milimeter setiap tahun.

Akan tetapi selama tiga dekade terakhir, laju kemajuan garis pantai telah mencapai 40 mm per tahun.

Baca juga: Gua Es di Bawah Gletser Austria Ungkap Kisah Runtuhnya Gletser Pegunungan Alpen

“Meskipun gletser yang rentan ini relatif stabil selama beberapa milenium terakhir, tingkat kemundurannya saat ini semakin cepat dan telah menaikkan permukaan laut global,” ujar Rood.

Temuan ini memang mengkhawatirkan, tapi tidak membahas berapa kali gletser Antartika mencair dan telah mundur dan berkembang kembali sepanjang sejarah yang tercatat.

Para ilmuwan berharap dapat mengetahui hal tersebut dengan mengebor es untuk mengambil sampel batuan dari daratan di bawahnya, yang dapat menunjukkan tingkat pencairan dapat dikembalikan atau tidak.

Adapun para peneliti telah melaporkan temuan Gletser Kiamat Thwaites di Antartika yang mencair lebih cepat ini di jurnal Nature Geoscience pada 9 Juni lalu.

Baca juga: Hilang 40 Persen, Gletser Himalaya Mencair dengan Kecepatan yang Luar Biasa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com