Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah Saset di Sungai Ciliwung Mengandung Polimer EVOH, Apa Itu?

Kompas.com - 16/06/2022, 17:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim Ekspedisi Sungai Nusantara yang berkolaborasi dengan Ciliwung Institut, menemukan banyak sampah saset yang tersangkut di ribuan pohon bantaran Sungai Ciliwung.

Koordinator Susur Sungai Ciliwung, Alaika Rahmatullah mengatakan, hasil dari ekspedisi Ciliwung yang dilakukan pada Senin kemarin ditemukan bahwa sepanjang penyusuran teridentifikasi lebih dari 11000 pohon yang terlilit sampah plastik.

"Sepanjang penyusuran Ciliwung kami menemukan sekitar 1100 vegetasi sisi kanan dan kiri bantaran Ciliwung terlilit sampah plastik seperti tas kresek dan saset,” kata Alaika dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Ini Merek Sampah Saset yang Paling Banyak Ditemukan Saat Ekspedisi Ciliwung

Untuk diketahui, bahaya sampah plastik saset secara umum terbagi menjadi dua, bahaya secara fisik dan kimia.

Secara fisik, sampah plastik saset dapat terfragmentasi menjadi serpihan plastik kecil yang disebut sebagai mikroplastik.

Mikroplastik telah banyak teridentifikasi di lingkungan, bahkan organisme yang hidup di sungai seperti ikan, udang, dan sebagainya.

Beberapa polimer yang telah berhasil teridentifikasi pada mikroplastik salah satunya adalah polimer EVOH yang juga digunakan pada lapisan saset.

Lalu bahaya lainnya secara kimia, sampah plastik saset mengandung senyawa kimia berbahaya diantaranya plasticizer yang telah teridentifikasi oleh peneliti sebagai senyawa pengganggu hormon termasuk BPA dan Phthalates.

Tidak hanya itu, plastik saset yang dibakar ternyata mengandung senyawa toksikan dioksin yang dapat mengganggu sistem pernapasan pada manusia, bahkan memicu terjadinya kanker.

Apa itu Polimer EVOH?

Polimer Ethylen Vinyl Alcohol Copolymers (EVOH), juga dikenal dengan poli termoplastik (ethylene-co-vinyl alcohol).

Melansir dari National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information (NCBI.NLM.NIH) edisi Juli 2021, polimer EVOH adalah salah satu bahan polimer yang paling banyak digunakan dalam kemasan.

EVOH diproduksi oleh hidrolisis kopolimer Etilen Vinil Asetat (EVA), di mana gugus asetat diubah menjadi alkohol.

Dalam kemasan makanan, EVOH biasanya ditempatkan dalam bentuk lapisan dalam yang tipis, biasanya jauh di bawah 10 mikrometer, dilindungi dari kelembaban oleh lapisan luar seperti polipropilen (PP), polietilena tereftalat (PET) atau polietilen densitas rendah dan tinggi.

EVOH biasanya digunakan sebagai bahan polimer kemasan, karena memiliki karakteristik yang dianggap cocok karena flesibilitasnya, transparansi, ketahanan termal, dan properti penghalang oksigen tinggi berdasarkan tingkat kristalinitasnya yang tinggi,terutama dalam struktur multilayer.

Selain itu, EVOH juga sangat transparan dan hidrofilik, namun tidak larut dalam air, dan dapat didaur ulang dalam proses penggilingan ulang poliolefin dengan infrastruktur yang ada.

Baca juga: Riset Buktikan, Sungai Ciliwung Termasuk Sungai Terkotor di Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com