Sehari setelah pengumuman WHO tersebut, mulai 16 April kasus-kasus infeksi serupa juga dilaporkan di banyak negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Berdasarkan data, sampai pada tanggal 19 Mei 2022, ada total 436 kasus hepatitis akut misterius dari 27 negara.
Sementara, ada 14 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia dan 6 di antaranya meninggal dunia.
Pandemi merupakan wabah yang berjangkit serempak di mana-mana meliputi daerah geografis yang luas.
Pandemi adalah epidemi yang menyebar hampir di seluruh negara tau benua, biasanya mengani banyak orang.
Baca juga: Kemenkes Temukan 18 Dugaan Kasus Hepatitis Akut, Apa Gejalanya?
Dituliskan Health Direct Australia, pengumuman terjadinya pandemi global terjadi berada di bawah tanggung jawab Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO melakukannya dengan memantau wabah penyakit dan mengikuti saran dari pakar kesehatan internasional.
Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, hepatitis akut misterius yang saat ini banyak menyerang anak-anak bukanlah risiko pandemi baru setelah Covid-19.
Dijelaskan Dicky, data kasus yang ada menunjukkan bahwa hepatitis akut misterius sampai saat ini masih cenderung lebih rentan dialami oleh anak-anak dengan mayoritas kasusnya atau lebih dari 90 persen menimpa anak-anak berusia 5 tahun ke bawah.
Baca juga: WHO Selidiki Keterkaitan Virus Corona dengan Hepatitis Akut Misterius pada Anak