Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2022, 18:34 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seluruh sampel atau spesimen yang diduga merupakan hepatisis akut misterius pada anak, akan dianalisis menggunakan whole genome sequencing (WGS).

Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril, menyampaikan WGS dilakukan untuk menganalisa patogen penyakit.

Sehingga, nantinya akan terlihat varian virus dari hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya tersebut.

Selain itu, pengembangan pelaporan sistem menggunakan NAR hepatitis akut yang direkam secara langsung pun tengah dilakukan.

Baca juga: WHO Selidiki Keterkaitan Virus Corona dengan Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Kemudian, Kemenkes pun meningkatkan pemeriksaan dengan menunjuk Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Litbangkes (sekarang Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan/BKPK), untuk menerima seluruh rujukan sampel pasien yang diduga hepatitis akut.

Di labotarium kesehatan nasional ini telah dipersiapkan ketersediaan reagen atau kit, untuk deteksi penyebab, baik metagenomik dengan WGS maupun PCR melalui respiratory, dan gastrointerstinal.

"Pemeriksaan sampel untuk melihat apakah ada di saluran pencernaan yang menyebabkan hepatitis akut tadi termasuk panel respiratory. Dilaporkan juga telah menyiapkan SDM untuk pemeriksaan sampel, dan analisa pemeriksaannya," ujar Syahril dalam konferensi pers, Rabu (18/5/2022).

Sementara itu, sampel yang diberikan ke BKPK antara lain sampel darah, swab nasofaring atau tenggorokan, swab rektal, dan feses untuk dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Adapaun waktu pemeriksaan sampel tersebut ialah antara enam sampai 24 jam.

Dijelaskannya, rumah sakit bisa melakukan pemeriksaan virus hepatitis A sampai dengan D. Namun, untuk pemeriksaan WGS maupun PCR harus dirujuk ke laboratorium kesehatan nasional.

Kemenkes juga terus melakukan surveillance atau pengawasan terhadap perkembangan penyakit, guna mengantisipasi penyebaran hepatitis akut berat di Indonesia.

Sebagai informasi, hingga 17 Mei 2022 ada 27 dugaan kasus hepatitis akut berat pada anak di Indonesia. Dari total kasus tersebut, setelah dilakukan pemeriksaan 13 di antaranya termasuk kategori discarded atau tidak berkaitan.

Kasus itu akhirnya dikeluarkan dari daftar dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Kategori dugaan kasus hepatitis akut berat tersebut di antaranya:

  • Probable (1): DKI Jakarta
  • Pending classification (13): DKI Jakarta, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Jawa Timur
  • Discarded (13): DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur

Sebanyak enam pasien meninggal dunia yang diduga karena hepatitis akut berat di antaranya usia dua bulan, 8 bulan, 9 bulan, 1 tahun, 8 tahun, dan 14 bulan.

Baca juga: Kasus Hepatitis Akut Misterius Anak di Indonesia, Pemerintah Siapkan Laboratorium Khusus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com