KOMPAS.com - Setelah diimunisasi, umumnya bayi maupun anak-anak mengalami efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) seperti demam, reaksi kemerahan, dan nyeri di area suntikan.
Beberapa orang juga meyakini adanya demam setelah imunisasi, menandakan vaksin sedang bekerja di dalam tubuh.
Lantas, benarkan munculnya KIPI setelah imunisasi menandakan efektivitas vaksin?
Menjawab hal ini, Dokter Spesialis Anak, Prof. DR. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada hubungan antara munculnya KIPI dengan efektivitas vaksin.
"Lebih bagus mana anaknya setelah divaksin demam atau tidak? Lebih bagus tidak tentunya. Jadi timbulnya kekebalan dalam tubuh anak tidak berhubungan dengan timbulnya efek samping," papar Hartono saat ditemui usai acara Pekan Imunisasi Dunia 2022 yang digelar di Jakarta, Senin (18/4/2022).
"Kekebalan bisa timbul sendiri tanpa efek samping, tetapi kalaupun timbul efek samping biasanya ringan dan sementara," sambung dia.
Baca juga: Ketahui KIPI Vaksin Covid-19 pada Anak dan Penanganannya
KIPI pada anak, lanjut Prof Hartono, dipengaruhi oleh reaksi tubuh terhadap antigen. Artinya, vaksin tetap bekerja di dalam tubuh meskipun reaksi atau efek samping yang tidak diharapkan tidak dialami oleh anak setelah imunisasi.
"Pada anak besar ada juga reaksi psikologis, ada yang semaput (pingsan) pada anak besar, malah kadang (lebih sering terjadi pada) anak laki-laki. Jadi ada reaksi obat ada juga reaksi psikologis (setelah imunisasi)," terangnya.
Sama seperti KIPI yang muncul usai divaksinasi Covid-19, anak yang demam kerap diberikan paracetamol agar demamnya cepat turun.
Namun, Hartono mengingatkan agar para orangtua lebih berhati-hati dalam memberikan obat kepada anaknya, termasuk paracetamol.
Ia lebih menyarankan untuk tidak memberikan obat apa pun bila anak tidak mengalami demam atau KIPI lainnya pasca-imunisasi.
Baca juga: Mengenal Gejala KIPI Vaksin Anak dan Cara Penanganannya Usai Vaksinasi