KOMPAS.com - Kanker serviks terjadi akibat tumbuhnya sel-sel abnormal di leher rahim. Penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi HPV (human papilloma virus).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, hampir 95 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV.
Adapun tingkat keberhasilan imunisasi HPV dalam mencegah kanker serviks yang disebabkan HPV dapat mencapai 100 persen pada anak berusia sekolah dasar.
Terbaru, Menteri Kesehataan Budi Gunadi Sadikin akan mewajibkan pemberian vaksin HPV dan memasukkannya dalam program nasional. Rencananya, pemberian vaksin HPV di Indonesia dimulai tahun ini, dan diberikan secara cuma-cuma.
Baca juga: Mengenal Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks, Cara Kerja hingga Efek Sampingnya
Vaksin HPV diberikan dalam dua dosis berjarak, yang dapat dilakukan sejak usia 9 tahun.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan, agar vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan dan laki-laki berusia 11-12 tahun.
Vaksin ini sangat ideal diberikan untuk anak perempuan dan laki-laki sebelum mereka melakukan kontak seksual.
Melansir Mayoclinic, penelitian menunjukkan bahwa menerima vaksin HPV pada usia muda tidak terkait dengan awal aktivitas seksual.
Begitu seseorang terinfeksi HPV, vaksinnya mungkin tidak seefektif itu, sehingga respons terhadap vaksin lebih baik pada usia yang lebih muda dibandingkan usia tua.
CDC merekomendasikan semua anak berusia 11-12 tahun menerima dua dosis vaksin HPV setidaknya enam bulan. Kelompok usia 9-10 tahun dan 13-14 tahun juga dapat menerima vaksin dua dosis.
Penelitian menyebutkan, bahwa dua dosis vaksin efektif untuk anak di bawah usia 15 tahun Sementara itu, pada kelompok usia 15-26 tahun, harus menerima tiga dosis vaksin.
Baca juga: Kanker Serviks: Gejala dan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Skrining
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.