Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal-usul Kota Pontianak, Kisah Kuntilanak Mengganggu hingga Kun Tian

Kompas.com - Diperbarui 25/12/2022, 18:17 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie adalah pendiri serta menjadi sultan pertama di Kerajaan Pontianak.

Alkisah diceritakan setiap menyusuri Sungai Kapuas, Sultan Syarif selalu diganggu kuntilanak. Ia pun merasa terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu kuntilanak itu. Selain itu, lokasi peluru meriam yang ditembakkan jatuh, akan didirikan sebuah kesultanan.

Peluru meriam jatuh di dekat persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang kini dikenal dengan nama Bering.

2. Berasal dari Pohon Punti

Catatan sejarah dan asal-usul nama Pontianak, selain cerita tentang gangguan kuntilanak, ada lagi cerita yang menyebutkan bahwa asal usul nama Pontianak itu berasal dari Pohon Punti yang artinya pohon-pohon yang sangat tinggi.

Penyebutan Pohon Punti tersebut berada di surat Husein bin Abdul Rahman Al-Aidrus kepada Syarif Yusuf Al-Kadrie.

Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Reog Ponorogo, dari Kisah Singo Barong hingga Ki Ageng Kutu

3. Berasal dari Pontian

Tidak hanya kata Pohon Punti, nama Pontianak juga disebutkan berasal dari kata Pontian. Pontian artinya adalah pemberhentian atau tempat singgah.

Lokasinya yang strategis membuat wilayah tersebut menjadi tempat singgah sementara untuk pelaut atau pedagang yang melintas.

4. Berasal dari Kun Tian

Selanjutnya, sejarah penamaan Kota Pontianak juga diceritakan berasal dari kata Kun Tian. Tidak berbeda dengan Pontian, Kun Tian dalam bahasa Mandarin berarti tempat pemberhentian.

Kendati sejarah Kota Pontianak dan asal usul nama kota ini memiliki latar kisah yang beragam, namun, sebagian besar orang tua Tionghoa di Pontianak masih menyebut kota tersebut dengan nama Kun Tian.

Baca juga: Sejarah Porang, Bermula dari Temuan Jepang saat Menjajah Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com