Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal-usul Kota Pontianak, Kisah Kuntilanak Mengganggu hingga Kun Tian

Kompas.com - Diperbarui 25/12/2022, 18:17 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Bagaimana asal usul nama kota Pontianak? Bagi Anda warga Pontianak, barangkali telah paham dengan berbagai cerita mengenai asal mula nama kota ini.

Mungkin Anda pernah mendengar salah satu cerita yang paling terkenal mengenai asal usul Kota Pontianak yakni dari kisah hantu kuntilanak yang mengganggu dan Pohon Punti.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Nama Probolinggo, Maknanya Tugu Bersinar

Benarkah cerita itu memang sebagai awal asal-usul nama Pontianak dan sejarah kota ini didirikan?

Sejarah berdirinya Kota Pontianak

Pada tanggal 24 Rajab 1181 Hijriyah yang bertepatan pada tanggal 23 Oktober 1771 Masehi, rombongan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie membuka hutan di persimpangan tiga Sungai Landak Sungai Kapuas Kecil dan Sungai Kapuas untuk mendirikan balai dan rumah sebagai tinggal dan tempat tersebut diberi nama Pontianak.

Berkat kepemimpinan Syarif Abdurrahman Alkadrie, Kota Pontianak berkembang menjadi kota Perdagangan dan Pelabuhan.

Tahun 1192 Hijriyah, Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan sebagai Sultan Pontianak pertama.

Letak Pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie dan Istana Kadariah, yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Nama Ponorogo, Bermula dari Cerita Raden Bathoro Katong

Kota Pontianak adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat. Bagian dari sejarah kota ini, oleh etnis Tionghoa, kota tersebut dikenal dengan nama Pinyin (Kundian).

Kota Pontianak dilalui Sungai Kapuas sungai terpanjang di Indonesia dan Sungai Landah yang membelah kota yang dikenal dengan nama Kota Khatulistiwa.

Sejarawan Belanda VJ Verth dalam bukunya Borneo Wester Afdeling menulis sejarah pendirian Kota Pontianak dengan versi yang berbeda. Ia menyebut bahwa Belanda masuk ke Pontianak dari Batavia pada tahun 1194 Hijriyah atau 1773 Masehi.

Disebutkan Syarif Abdullah adalah putera ulama Syarif Hussein bin Ahmed Alqadrie atau versi lain menyebut sebagai Al Habib Husin.

Syarif Abdullah meninggalkan Kerajaan Menpawah dan merantau. Ia tiba di Banjarmasin dan menikah dengan adik Sultan Banjar Sunan Nata Alam dan ia pun dilantik sebagai seorang pangeran.

Dia berhasil dalam peniagaan. Lalu ia mempersenjatai kapal pecalang dan perahu lancang untuk melawan Belanda.

Dibantu Sultan Pasir, Syarif Abdullah membajak kapal Belanda dan juga kapal Inggris di dekat Bangka. Dengan kekayaannya, ia kemudian mendirikan pemukiman yang menjadi pusat perdagangan yang kini dikenal dengan nama Pontianak.

Baca juga: Sejarah dan Penyebab Runtuhnya Kerajaan Holing atau Kalingga

Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman. Masjid tertua di Pontianak  Shutterstock/ Damian Pankowlec Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman. Masjid tertua di Pontianak

Pada tahun 1778, kolonialis Belanda dipimpin Willem Ardinpola memasuki Pontianak.

Mereka kemudian menempati daerah di seberang istana kesultanan yang kini dikenal dengan daerah Tanah Seribu atau Verkendepaal.

Catatan sejarah, pada 5 Juli 1779, Belanda membuat perjanjian dengan sang sultan bahwa Tanah Seribu menjadi pusat kegiatan bangsa Belanda.

Wilayah tersebut kemudian menjadi keudukan pemerintahan Residant het Hoofd Westeraffieling van Borneo (Kepala Daerah Keresidenan Borneo Barat) dan Asistent Resident het Hoofd de Affleeling van Pontianak (Asisten Residen Kepala Daerah Kabupaten Pontianak).

Area tersebut kemudian menjadi Controleur het Hoofd Onderafdeeling van Pontianak atau Hoofd Plaatselijk Bestuur van Pontianak.

Lalu Asistent Resident het Hoofd de Afdeeling van Pontianak semacam Bupati Pontianak mendirikan Plaatselijk Fonds yang mengelola eigendom atau kekayaan pemerintah serta mengurus dana pajak.

Baca juga: Sejarah Operasi Pertama di Dunia, Dilakukan Tanpa Anestesi

Pada masa penjajahan Jepang, Plaatselijk Fonds berganti nama menjadi Shintjo. Singkat cerita, sesuai Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Pemerintah Tingkat II Pontianak diubah sebutannya menjadi Pemerintah Kota Pontianak.

Kini Kota Pontianak terus menjadi kota yang berkembang dan layak menjadi kota tujuan wiasata.

Asal-usul nama Pontianak

Selain sejarah didirikan Kota Pontianak, terkait nama kota ini, ada beberapa versi cerita tentang asal usul nama Pontianak ini, mulai dari cerita kuntilanak mengganggu Abdurrahman Alkadrie, Pohon Punti, Pontian dan Kun Tian.

1. Cerita gangguan kuntilanak

Sejarah kota Pontianak, dikutip dari buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe yang ditulis Zaenuddin HM, nama Pontianak tak lepas dari kisah hantu kuntilanak yang selalu mengganggu Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie.

Baca juga: Sejarah Robot, Ternyata Bermula dari Naskah Sandiwara

Istana Kesultanan Kadriyah PontianakWikipedia Commons Istana Kesultanan Kadriyah Pontianak

Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie adalah pendiri serta menjadi sultan pertama di Kerajaan Pontianak.

Alkisah diceritakan setiap menyusuri Sungai Kapuas, Sultan Syarif selalu diganggu kuntilanak. Ia pun merasa terpaksa melepaskan tembakan meriam untuk mengusir hantu kuntilanak itu. Selain itu, lokasi peluru meriam yang ditembakkan jatuh, akan didirikan sebuah kesultanan.

Peluru meriam jatuh di dekat persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang kini dikenal dengan nama Bering.

2. Berasal dari Pohon Punti

Catatan sejarah dan asal-usul nama Pontianak, selain cerita tentang gangguan kuntilanak, ada lagi cerita yang menyebutkan bahwa asal usul nama Pontianak itu berasal dari Pohon Punti yang artinya pohon-pohon yang sangat tinggi.

Penyebutan Pohon Punti tersebut berada di surat Husein bin Abdul Rahman Al-Aidrus kepada Syarif Yusuf Al-Kadrie.

Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Reog Ponorogo, dari Kisah Singo Barong hingga Ki Ageng Kutu

3. Berasal dari Pontian

Tidak hanya kata Pohon Punti, nama Pontianak juga disebutkan berasal dari kata Pontian. Pontian artinya adalah pemberhentian atau tempat singgah.

Lokasinya yang strategis membuat wilayah tersebut menjadi tempat singgah sementara untuk pelaut atau pedagang yang melintas.

4. Berasal dari Kun Tian

Selanjutnya, sejarah penamaan Kota Pontianak juga diceritakan berasal dari kata Kun Tian. Tidak berbeda dengan Pontian, Kun Tian dalam bahasa Mandarin berarti tempat pemberhentian.

Kendati sejarah Kota Pontianak dan asal usul nama kota ini memiliki latar kisah yang beragam, namun, sebagian besar orang tua Tionghoa di Pontianak masih menyebut kota tersebut dengan nama Kun Tian.

Baca juga: Sejarah Porang, Bermula dari Temuan Jepang saat Menjajah Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com