Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal-usul Nama Ponorogo, Bermula dari Cerita Raden Bathoro Katong

Kompas.com - 11/04/2022, 17:32 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Reog Ponorogo tengah menjadi perbincangan panas belakangan ini, menyusul klaim atas budaya asli Indonesia tersebut oleh Malaysia. Namun, tahukah Anda, bagaimana sejarah dan asal-usul nama Ponorogo?

Ponorogo menjadi salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan kesenian Reog Ponorogo, sehingga dijuluki sebagai Kota Reog atau Bumi Reog. 

Selain dikenal sebagai Kota Reog, Ponorogo sendiri juga dikenal sebagai Kota Santri karena memiliki banyak sekali pondok pesantren.

Salah satu pondok pesantren yang terkenal di daerah itu adalah Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak.

Reog Ponorogo adalah kesenian yang ikonik yang dimiliki Provinsi Jawa Timur. Kesenian dari Ponorogo ini tengah trending di media massa setelah aksi klaim Malaysia terhadap kesenian tradisional ini.

Berikut sejarah dan asal mula daerah serta nama Ponorogo yang perlu Anda ketahui.

Sejarah wilayah Ponorogo

Dalam buku Babad Ponorogo karya Poerwowidjojo (1997), kisah awal wilayah Kabupaten Ponorogo ini tak bisa dilepaskan dari cerita tentang Bathoro Katong atau dikenal juga dengan Raden Katong.

Bathoro Katong pada waktu itu dinobatkan menjadi adipati pertama Kadipaten Ponorogo pada tahun 1837.

Baca juga: Sejarah dan Penyebab Runtuhnya Kerajaan Holing atau Kalingga

Ponorogo dikenal akan kesenian tradisionalnya, Reog Ponorogo. Namun, ternyata ada sejarah menarik dibalik lahirnya kota ini.

Sejarah Ponorogo seperti dikutip dari Antara News, Senin (11/4/2022), peneliti Reog, Rido Kurniati menjelaskan bahwa Bathoro Katong memiliki nama asli Lembu Karnigoro. Ia adalah putra kelima Prabu Brawijaya V yakni adik Raja Demak Raden Patah.

Agar masyarakat yang masih banyak menganut Hindu-Budha bisa mudah menerima, Raden Patah memberi nama adiknya Bathoro Katong.

Bathoro Katong berasal dari kata “batara” yang berarti dewa dan “katon” yang berarti menampakkan diri sehingga Bathoro Katong berarti dewa yang mewujud atau menampakkan diri dalam wujud manusia.

Selanjutnya, dikutip dari laman resmi Ponorogo.go.id, diceritakan dalam buku Babad Ponorogo karya Poerwowidjojo (1997) bahwa kawasan Kabupaten Ponorogo dipilih setelah Bathoro Katong tiba di wilayah Wengker.

Ia lalu memilih tempat itu karena memenuhi syarat untuk pemukiman. Lokasi tersebut saat ini adalah dusun Plampitan Kelurahan Setono Kecamatan Jenangan.

Melalui situasi dan kondisi yang penuh dengan hambatan, tantangan, yang datang silih berganti, Raden Katong, Selo Aji, dan Ki Ageng Mirah beserta pengikutnya terus berupaya mendirikan pemukiman.

Sebelum wilayah itu disebut sebagai Ponorogo, sejarah mencatat, sekitar 1482 Masehi, Bathoro Katong pun mulai melakukan konsulidasi di wilayah itu.

Baca juga: Sejarah Candi dan Ciri Candi di Jawa Tengah

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com