Dalam produk tempe ada kandungan Saponin yang dikenal dengan soyasaponin dan soyasapogenol.
Dijelaskan Sri, Soyaponin ini memiliki aktivitas hipokolesterolemik yang membantu menurunkan kadar kolesterol plasma.
Protein kedelai memiliki fungsi fisiologis menurunkan kolesterol serum, lemak tubuh dan memperbaiki serum insulin, oleh karena itu produk kedelai, terutama tempe memiliki indeks glikemik rendah (<50).
Dengan kata lain, mengonsumsi tempe dapat menurunkan risiko penyakit diabetes mellitus.
Baca juga: Riset Terbaru, Makan Tempe Bisa Cegah Pikun Akibat Alzheimer
Komponen antimikroba pada tempe berperan mencegah dan menyembuhkan diare.
Hal ini terjadi karena antimikroba pada tempe mampu melepaskan bakteri penyebab diare pada sel epitel usus.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, tempe mengandung komponen bioaktif saponin.
Tempe mengandung saponin sekitar 1,93 mikromol/gram, sedangkan hemaglutinin dapat mengaktivasi sel T (limfosit) sehingga dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Baca juga: Indonesia, Kenapa Bikin Tempe Saja Kedelainya Harus Impor?