Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Riset Terbaru, Makan Tempe Bisa Cegah Pikun Akibat Alzheimer

Kompas.com - 26/09/2021, 16:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Dionysius Subali

ALZHEIMER merupakan penyakit yang umumnya menyerang orang-orang berusia 65-85 tahun dengan ditandai menurunnya daya ingat otak (demensia atau pikun). Gaya hidup buruk dan berbagai penyakit bisa mempercepat munculnya penyakit sering lupa pada usia yang lebih muda.

Penyakit ini tidak dapat diobati, tapi bisa dicegah sejak dini.

Berawal dari pikun, ada beberapa tingkat keparahan dari tingkat rendah hingga tinggi, dan dapat berujung pada kematian.

Di seluruh dunia, menurut WHO ada 55 juta orang yang menderita demensia, 60% di antaranya tinggal di negara berpendapatan menengah ke bawah. Jumlah penderita demensia diprediksi akan meningkat hingga 78 juta penduduk pada 2030 dan 139 juta pada 2050.

Di Indonesia, ada sekitar 1,2 juta penderita demensia pada 2016 dan diperkirakan naik jadi dua juta pada 2030 dan dua juta pada 2050. Peningkatan ini menjadi masalah besar. Ongkos pengobatan penyakit sangat tinggi akibat kurangnya pemahaman masyarakat untuk menjaga kesehatan otak dan kurangnya sumber daya serta pelatihan bagi para pendamping orang dengan demensia (ODD).

Baca juga: Studi Buktikan, Karakter Positif Kurangi Risiko Pikun di Masa Tua

Dari semua kasus demensia tersebut, 60-70 % disebabkan oleh Alzheimer.

Faktor dan risiko

Meski faktor keturunan ikut berperan pada penyakit Alzheimer, banyak faktor lain yang juga turut memberi pengaruh.

Penyakit jantung, diabetes, dan obesitas, berisiko meningkatkan potensi munculnya Alzheimer pada masa tua. Pola pola makan yang tidak sehat seperti tinggi asupan gula, garam, dan lemak jenuh, serta kurangnya asupan serat dan vitamin juga memicu penyakit tersebut.

Walau penyakit ini tidak bisa disembuhkan, seseorang bisa mencegah risiko terkena penyakit ini. Salah satu cara untuk mencegah terjangkit penyakit Alzheimer pada masa tua adalah mengkonsumsi makanan fermentasi seperti tempe secara rutin sejak dini hingga masa tua.

Hasil riset terbaru saya dan tim Fakultas Teknobiologi Unika Atma Jaya, yang sedang ditulis laporannya, menunjukkan bahwa ekstrak minyak dari tempe dapat menghambat pengembangan penyakit Alzheimer sejak dini melalui beberapa cara. Ekstrak ini juga dikembangkan dalam bentuk kapsul gel menyerupai kapsul minyak ikan pada umumnya.

Salah satunya, ekstrak tempe mencegah terbentuknya amyloid plak serta akumulasi protein tau sebagai penyebab utama Alzheimer yang dibuktikan secara in vitro dalam laboratorium memakai sel Schwann sebagai salah satu jenis sel di otak.

Amyloid plak dan protein tau adalah protein yang terbentuk pada penderita Alzheimer. Senyawa ini menghambat kerja sel otak hingga menyebabkan kematian sel-sel otak secara bertahap.

Baca juga: Ahli Minta Jangan Maklumi Lansia yang Pikun, Ini 10 Gejala Demensia

Tempe dapat menghambat mekanisme pembentukan dua senyawa tersebut berdasarkan penghambatan ekspresi gen-gen yang terlibat dalam pembentukan penyakit Alzheimer menggunakan teknik real-time PCR.

Jika dibandingkan dengan galanthamine dan donepezil sebagai obat komersial penderita Alzheimer, sari tempe juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan proses kolinergik (komunikasi sel otak) di otak lewat penghambatan enzim asetilkolinesterase dan butirilkolinesterase melalui analisis enzimatik spektrofotometri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com