Komponen bioaktif saponin ternyata tidak hanya memiliki kemampuan menurunkan kadar kolesterol plasma, memiliki aktivitas antioksidan, tetapi juga memiliki kemampuan antikarsinogenik serta mencegah HIV.
“Komponen bioaktif ini mermiliki kemampuan antivirus (HIV) meskipun belum ada penelitian khusus terkait virus corona,” jelasnya.
Dari berbagai penelitian diketahui bahwa Saponin memang telah terbukti dapat meningkatkan status gizi dan sistem imunitas pada pasien HIV/AIDS.
Hal ini menjadi penting bagi pasien dengan HIV/AIDS karena umumnya kurangnya asupan zat gizi pada pasien HIV/AIDS dapat menyebabkan penurunan status gizi dan imunodeficiency.
Baca juga: Tempe VS Tahu, Mana yang Lebih Kaya Protein?
Sri mengatakan, tidak ada takaran khusus untuk mengonsumsi tempe, namun untuk mendapatkan manfaat yang optimun, dapat mengonsumsi 2-3 potong, atau sekitar 50-75 gram tempe per hari.
Terkait, isu yang menyebutkan bahwa mengonsumsi olahan tempe dapat meningkatkan kadar asam urat darah.
Sri menegaskan bahwa sampai saat ini, dari hasil berbagai studi epidemiologi menunjukkan belum ada bukti bahwa mengonsumsi produk olahan kedelai seperti yang banyak dilakukan oleh masyarakat di Asia menyebabkan meningkatnya kadar asam urat pada serum darah.
Baca juga: 5 Manfaat Tempe untuk Kesehatan, Murah dan Bergizi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.