Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Es Akan Lebih Sering Terjadi dan Berukuran Makin Besar, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 29/03/2022, 10:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

Para ahli juga menekankan bahwa dampak perubahan iklim pada kondisi cuaca ekstrem ini dapat menyebabkan fenomena hujan es menjadi lebih sering terjadi.

Udara yang lebih hangat dapat menampung lebih banyak uap air, sementara suhu yang lebih tinggi juga berarti menyebabkan lebih banyak air yang diuapkan dari permukaan bumi.

Diperkirakan kondisi tersebut akan menyebabkan curah hujan lebih deras dan badai yang lebih ekstrem di beberapa bagian dunia.

"Saat planet terus menghangat, area di mana badai hujan es kemungkinan terjadi cenderung bergeser. Area yang sekarang memiliki kelembaban yang cukup menjadi faktor pembatas dapat menjadi lebih lembab dan akibatnya, frekuensi hujan es dapat meningkat," kata Brimelow.

Hasil kombinasi pengamatan perubahan-perubahan yang sudah terjadi dan pemodelan iklim, membuat para peneliti menyimpulkan bahwa hujan es akan menjadi lebih sering di Australia dan Eropa. Akan tetapi akan ada penurunan di Asia Timur dan Amerika Utara.

Kendati demikain, mereka juga menemukan bahwa perubahan iklim sebabkan hujan es lebih sering terjadi.

Baca juga: Kenapa Terjadi Hujan Es? Ini Penjelasannya Menurut Sains

Proses terbentuknya hujan es

Hujan es adalah hujan yang terbentuk saat tetesan air hujan terbawa ke atas menjadi badai petir.

Peristiwa tersebut membawa mereka ke bagian atmosfer di mana udara cukup dingin untuk membekukan tetesan hujan.

Kelembaban dari udara pun terakumulasi di bagian luar tetesan es saat bergerak di udara, yang kemudian menyebabkan batu es tumbuh di lapisan seperti bawang.

Jumlah kelembaban di udara akan menentukan seberapa cepat batu es tumbuh. Butiran es ini pun akan terus tumbuh hingga aliran udara tidak lagi cukup kuat untuk membuatnya tetap tinggi.

Dijelaskan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS, aliran udara ke atas dengan kecepatan 103 km/jam, dapat mengakibatkan hujan es seukuran bola golf, sementara 27 persen lebih cepar dapat membentuk hujan es seukuran bola bisbol.

Udara yang lebih lembab dan aliran udara ke atas yang lebih kuat akan menyebabkan hujan es yang lebih besar.

Seringkali batu es yang berukuran lebih besar akan jatuh lebih dekat ke arah aliran udara ke atas, sedangkan batu es yang lebih kecil akan jatuh lebih jauh, ditiup oleh angin yang berhembus.

Baca juga: Fenomena Hujan Es di Surabaya Masih Berpeluang Terjadi, Ini Daftar Wilayah Waspada di Jawa Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com