Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Menyebabkan Indonesia Rawan terhadap Bencana?

Kompas.com - 25/03/2022, 17:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Bencana dapat disebabkan oleh kejadian alam dan perbuatan manusia. 

United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) mengelompokkan bencana menjadi bencana geologi, bencana hidrometeorologi, bencana biologi, bencana teknolog dan penurunan kualitas lingkungan.

Indonesia rawan terhadap bencana 

Secara geografis Indonesia adalah negara kepulauan yang berada di pertemuan empat lempeng tektonik, yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik. 

Pada bagian selatan dan timur Indonesia, terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian besarnya adalah rawa-rawa. 

Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kondisi inilah yang menjadi penyebab Indonesia rawan terhadap bencana, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor.

Baca juga: Atasi Bencana Alam akibat Cuaca Ekstrem, PBB Siapkan Sistem Peringatan Dini Global

Data menunjukkan, Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat kegempaan yang tinggi dibandingkan negara-negara lain.

Gempa bumi yang disebabkan oleh interaksi lempeng tektonik dapat menimbulkan gelombang pasang jika terjadi di samudera. 

Wilayah Indonesia yang rawan tsunami

Memiliki wilayah yang sangat dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tektonik, Indonesia dilanda tsunami.

Selama kurun waktu tahun 1600-2000, terdapat 105 bencana tsunami, yang 90 persen di antaranya disebabkan oleh gempa tektonik, 9 persen oleh letusan gunung berapi, dan 1 persen oleh tanah longsor. 

Wilayah pantai di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana tsunami terutama pantai barat Sumatera, pantai selatan Pulau Jawa, pantai utara dan selatan pulau-pulau Nusa Tenggara, pulau-pulau di Maluku, pantai utara Irian Jaya dan hampir seluruh pantai di Sulawesi. 

Baca juga: Gempa Nias Selatan Landa Permukiman di Kawasan Rawan Bencana dan Tsunami

Dalam kurun waktu tahun 1600-2000, di daerah ini telah terjadi 32 tsunami yang 28 di antaranya diakibatkan oleh gempa bumi dan 4 oleh meletusnya gunung berapi di bawah laut.

Indonesia rawan bencana hidrometeorologi 

Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. 

Kondisi iklim seperti ini digabungkan dengan kondisi topografi permukaan dan batuan yang relatif beragam, baik secara fisik maupun kimiawi, menghasilkan kondisi tanah yang subur. 

Namun, kondisi ini justru dapat menimbulkan beberapa ancaman, seperti bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan.

Seiring dengan berkembangnya waktu dan meningkatnya aktivitas manusia, kerusakan lingkungan hidup semakin parah dan memicu meningkatnya jumlah kejadian bencana hidrometeorologi di Indonesia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com