Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand Ungkap Rencana Masuki Status Endemi Covid-19 Mulai Juli

Kompas.com - 25/03/2022, 13:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Thailand mengungkap rencana untuk menurunkan status dari pandemi dalam waktu tiga bulan setelah beberapa pembatasan perjalanan virus corona mulai dicabut.

Tes PCR pra-kedatangan di Thailand telah dihapus minggu lalu, sebagai upaya meningkatkan sektor pariwisata. Tapi, para ahli memperingatkan lonjakan infeksi dan ketakutan publik dapat mencegah transisi yang mulus menjadi endemik.

Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan, awal bulan ini pandemi virus corona di negara tersebut akan diberi label sebagai penyakit endemik pada Juli, dan mempromosikan kembalinya ke kehidupan normal.

Baca juga: Kapan Endemi Covid-19 di Indonesia? Ini Penjelasan IDI

Seorang ahli virologi dan peneliti di Pusat Nasional Rekayasa Genetika dan Bioteknologi di Thailand, Anan Jongkaewwattana menyampaikan, diperlukan kehati-hatian dalam memerangi virus corona, bahkan memutuskan untuk menurunkan statusnya.

“Kita harus jelas, endemik tidak berarti penyakitnya akan lebih ringan daripada yang kita alami selama pandemi. Bagi saya, endemik hanya berati Thailand mampu mengendalikan situasi hingga tingkat tertentu yang tidak merawat sistem perawatan kesehatan,” ujar Anan seperti dikutip dari VOA, Jumat (25/3/2022).

Saat ini, Thailand masih berjuang melawan jumlah kasus Covid-19 yang tinggi, didominasi oleh strain Omicron.

Sisi positifnya, tingkat vaksinasi di negara ini tetap tinggi, dengan dari sekitar 70 juta populasi, telah diberikan sekitar 127 juta dosis vaksin virus corona sejak tahun lalu, termasuk dosis pertama, kedua, dan booster.

Melansir The Thaiger, ahli epidemiologi terkemuka Dr Chakrarat Pittayawonganon menyarankan agar otoritas tidak terburu-buru menetapkan status endemik, dikarenakan infeksi dan kematian masih cukup tinggi di negara tersebut.

Ia meragukan kebijaksanaan mencoba transisi ke endemik pada 1 Juli mendatang, dikarenakan sub-varian Omicron BA.2 yang sangat menular masih membebani negara terebut, menciptakan lonjakan kasus dan peningkatan kematian pada orang yang tidak divaksinasi atau kelompok rentan.

Berdasarkan laporan Nation Thailand, spesialis penyakit menular menunjukkan mutasi ini sama parahnya dengan BA.1, tapi mempunyai tingkat penularan 1,4 kali lebih tinggi. Sebagian besar pasien Covid-19 di Thailand memiliki varian BA.2.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Berbagai Negara Melonjak, WHO: Pandemi Jauh dari Kata Selesai

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com