Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Thailand Ungkap Rencana Masuki Status Endemi Covid-19 Mulai Juli

Tes PCR pra-kedatangan di Thailand telah dihapus minggu lalu, sebagai upaya meningkatkan sektor pariwisata. Tapi, para ahli memperingatkan lonjakan infeksi dan ketakutan publik dapat mencegah transisi yang mulus menjadi endemik.

Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan, awal bulan ini pandemi virus corona di negara tersebut akan diberi label sebagai penyakit endemik pada Juli, dan mempromosikan kembalinya ke kehidupan normal.

Seorang ahli virologi dan peneliti di Pusat Nasional Rekayasa Genetika dan Bioteknologi di Thailand, Anan Jongkaewwattana menyampaikan, diperlukan kehati-hatian dalam memerangi virus corona, bahkan memutuskan untuk menurunkan statusnya.

“Kita harus jelas, endemik tidak berarti penyakitnya akan lebih ringan daripada yang kita alami selama pandemi. Bagi saya, endemik hanya berati Thailand mampu mengendalikan situasi hingga tingkat tertentu yang tidak merawat sistem perawatan kesehatan,” ujar Anan seperti dikutip dari VOA, Jumat (25/3/2022).

Saat ini, Thailand masih berjuang melawan jumlah kasus Covid-19 yang tinggi, didominasi oleh strain Omicron.

Sisi positifnya, tingkat vaksinasi di negara ini tetap tinggi, dengan dari sekitar 70 juta populasi, telah diberikan sekitar 127 juta dosis vaksin virus corona sejak tahun lalu, termasuk dosis pertama, kedua, dan booster.

Melansir The Thaiger, ahli epidemiologi terkemuka Dr Chakrarat Pittayawonganon menyarankan agar otoritas tidak terburu-buru menetapkan status endemik, dikarenakan infeksi dan kematian masih cukup tinggi di negara tersebut.

Ia meragukan kebijaksanaan mencoba transisi ke endemik pada 1 Juli mendatang, dikarenakan sub-varian Omicron BA.2 yang sangat menular masih membebani negara terebut, menciptakan lonjakan kasus dan peningkatan kematian pada orang yang tidak divaksinasi atau kelompok rentan.

Berdasarkan laporan Nation Thailand, spesialis penyakit menular menunjukkan mutasi ini sama parahnya dengan BA.1, tapi mempunyai tingkat penularan 1,4 kali lebih tinggi. Sebagian besar pasien Covid-19 di Thailand memiliki varian BA.2.


Kekhawatiran

Seorang analis pariwisata Asia yang berbasis di Kuala Lumpur Malaysia Gary Bowerman menuturkan, negara-negara Asia Tenggara termasuk Thailand harus melangkah dengan hati-hati, saat menetapkan target di masa depan dikarenakan ketidakpastian dari virus corona.

“Seperti yang kita ketahui selama dua tahun terakhir, menetapkan tenggat waktu secara cepat penuh dengan risiko,” tutur Bowerman.

Bowerman menegaskan, endemik tidak berada di tangan masing-masing negara, melainkan ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Adapun Thailand kembali membuka perbatasan untuk pariwisata pada Oktober lalu, memimpin skema Test & Go yang tidak memerlukan karantina. Namun, pada Desember sempat dihentikan sementara sebab naiknya tingkat infeksi oleh kemunculan varian Omicron.

Skema pembukaan perbatasan telah dimulai kembali, dan telah terlihat ratusan ribu turis masuk ke negara tersebut sejak awal tahun.

Tes PCR

Dalam upaya meningkatkan jumlah kendatangan dari luar negeri, pemerintah telah memutuskan tidak mengharuskan tes PCR sebelum kedatangan di Thailand. Kebijakan ini akan berlaku mulai 1 April mendatang.

“Saya pikir tujuan (pemerintah Thailand) cukup jelas, membangun kembali ekonomi. Jika mereka dapat mengurangi persyaratan, maka pasti akan melakukannya. Variabel kuncinya adalah virusnya,” kata Bowerman.

Lebih lanjut, pariwisata menjadi bagian yang sangat penting bagi perekonomian Thailand.

Menurut Bank of Thailand, sekitar 11 persen dari produk domestik bruto Thailand, sebanyak 20 persen orang Thailand dipekerjakan di bidang pariwisata pada 2019.

Perekonomian telah mengalami penurunan sebesar 6,1 persen pada 2020 di tengah pandemi, tapi pulih kembali pada kuartal keempat tahun 2021 setelah peningkatan ekspor dan kembalinya kedatangan turis.

Meskipun Thailand telah terbuka untuk pariwisata selama hampir enam bulan, negara ini menghadapi persaingan ketat untuk pariwisata inbound di kawasan Asia Tenggara.

Tetangga negara seperti Kamboja, Vietnam, Filiphina dan Indonesia juga telah embuka kedatangan perbatasan internasional, dengan Malaysia akan mengikuti langkah ini pada April mendatang.

Kendati begitu, pelancong masih diharuskan mengikuti satu tes PCR saat memasuki negara ini dan rapid test antigen pada hari kelima.

Namun, jika salah satu dari hasil tersebut kembali positif, pengunjung harus menjalani karantina di fasilitas negara.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/25/130500223/thailand-ungkap-rencana-masuki-status-endemi-covid-19-mulai-juli

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke