KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi memasukkan subvarian BA.2 yang dijuluki 'Son of Omicron' dalam kategori Variant of Concern (VoC).
Hal ini disampaikan oleh Pakar Senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Maria Van Kerkhove dalam keterangan resmi WHO pada 1 Februari 2022.
Variant of Concern adalah varian virus corona yang menyebabkan peningkatan penularan dan angka kematian akibat Covid-19. VoC juga merupakan varian dengan dua komponen Variant of Interest (VoI).
Baca juga: Varian BA.2 Omicron Terdeteksi di 40 Negara, Apa Itu?
Sementata, VoI sendiri adalah varian SARS-CoV-2 yang ditandai dengan mutasi asam amino yang menyebabkan perubahan fenotipe virus, yang diketahui atau diprediksi dapat mengubah kondisi epidemiologi, antigenesitas, dan virulensi virus.
"BA.2 adalah salah satu anak keturunan dari varian Omicron, sehingga BA.2 juga termasuk Omicron dan masuk dalam kategori Variant of Concern (VoC)," kata Maria.
Ia menyampaikan, subvarian BA.2 menjadi perhatian baru selain Omicron saat ini.
Hal ini dikarenakan, prevalensi insiden kasus infeksi BA.2 mengalami peningkatan di beberapa negara. Berdasarkan data yang dilaporkan WHO, penyebaran dan penularan kasus infeksi BA.2 meningkat di Denmark dan India.
"Beberapa data awal BA.2 menunjukkan ada sedikit peningkatan laju pertumbuhan di atas BA.1 (varian Omicron)," ujarnya.
"Tapi, di luar itu datanya sangat terbatas, bahwa virus ini terus beredar dan terus berkembang," tambahnya.
Baca juga: 3 Fakta BA.2, Subvarian Virus yang Dijuluki Son of Omicron
Untuk itu, ia menegaskan, saat ini hal yang paling penting dilakukan oleh semua orang adalah untuk mengambil tindakan, agar tidak terpapar atau mengurangi laju penularan infeksi virus SARS-CoV-2, entah varian apapun yang saat ini masih beredar di tengah-tengah kita, terutama Omicron yang sedang mendominasi di seluruh dunia sekarang.
WHO menyebutkan, bahwa kasus infeksi atau penularan Omicron adalah dominan di seluruh dunia saat ini, dan menyalip infeksi varian Delta, meski varian Delta juga masih bisa dan terus menginfeksi orang-orang.
Pencegahan dan upaya mengurangi laju penularan infeksi Covid-19 di dunia ini perlu dilakukan, dengan patuh protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.
Maria menegaskan, vaksinasi dapat mengurangi kesempatan untuk mengembangkan penyakit akibat infeksi Covid-19 varian apapun menjadi lebih parah, dan hal ini mencegah kematian pada individu yang terinfeksi.
Baca juga: Son of Omicron Subvarian BA.2 Diklaim Lebih Cepat Menular, Studi Jelaskan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.