Satu studi menemukan, kafein dari kopi, teh, dan cokelat tidak mungkin menyebabkan palpitasi pada orang dengan jantung yang sehat.
Tetapi, para ahli juga belum tahu tahu apakah kafein mungkin memicu jantung berdebar pada orang dengan masalah irama jantung.
Zat kimia adiktif dalam rokok dan produk tembakau, seperti nikotin, dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat detak jantung.
Berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.
Jantung berdebar juga bisa menjadi gejala penarikan nikotin pada orang yang berhenti merokok, tetapi kondisi ini biasanya hulang dalam waktu 3 sampai 4 minggu setelahnya.
Baca juga: Kenapa Jantung Kita Berdetak Lebih Cepat Saat Takut? Sains Jelaskan
Wanita mungkin merasakan sensasi jantung berdebar ketika mereka mengalami menstruasi, hamil, mendekati menopause, atau setelah menopause.
Dalam hal ini, peningkatan detak jantung biasanya bersifat sementara dan tidak perlu dikhawatirkan.
Pada wanita hamil, jantung berdebar juga bisa terjadi jika mengalami anemia atau tidak memiliki cukup sel darah merah.
Ketika sakit demam, tubuh akan menggunakan energi lebih cepat dari biasanya.
Hal ini dapat memicu jantung berdebar. Namun, biasanya suhu tubuh harus di atas 38 derajat celcius hingga bisa memengaruhi detak jantung.
Baca juga: Pertama Kalinya, Pria AS Jalani Transplantasi Jantung Babi, Bagaimana Hasilnya?
Beberapa obat resep dan obat bebas menyebabkan jantung berdebar sebagai efek samping, termasuk:
Bagi yang mengonsumsi satu atau lebih dari jenis obat-obatan ini, tanyakan kepada dokter apakah obat tersebut memang dapat memengaruhi detak jantung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.