Perusahaan ini pun telah memperingatkan warga setempat terkait potensi ledakan yang akan terjadi akibat pendaratan roket.
Kendati demikian, suara ledakan mungkin akan terdengar berbeda lantaran dipengaruhi oleh kondisi cuaca di sana.
"Sekitar delapan menit setelah lepas landas, tahap pertama Falcon 9 akan mendarat di Zona Pendaratan SpaceX 1 (LZ-1) di Cape Canaveral Space Force Station, Florida," kata peneliti di SpaceX yang tidak disebutkan namanya itu.
"Ada kemungkinan bahwa penduduk lokal (dan orang-orang di sekitarnya) mungkin mendengar satu atau lebih ledakan sonik selama pendaratan," lanjutnya
Misi Transporter-3 yang membawa berbagai satelit milik pelanggan berbeda memungkinkan mereka untuk membayar biaya roket bersama-sama.
Baca juga: Polusi Cahaya Satelit SpaceX Merusak Gambar Komet Neowise
Pasalnya, banyak misi pengangkut yang pilih-pilih untuk bisa mengangkut satelit pelanggan, sehingga ini menjadi pilihan bagus bagi perusahaan yang ingin menerbangkan satelitnya.
Di sisi lain, SpaceX sudah memulai rideshare atau misi berbagi satelit ini di tahun 2018 dengan peluncuran 60 satelit kecil dalam misi yang disebut SSO-A.
Penerbangan itu memungkinkan perusahaan luar angkasa Elon Musk untuk mengirimkan satelit ke orbit rendah di Bumi dengan hati-hati dan waktu yang disesuaikan sehingga satelit tidak bertabrakan satu sama lain.
Setelah itu, mereka menawarkan tumpangan satelit dengan muatan 200 kilogram menggunakan roket SpaceX Falcon yang dibandrol dengan harga 1 juta dolar Amerika atau sekitar Rp14 miliar.
Baca juga: SpaceX Luncurkan 10 Satelit Komunikasi Iridium
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.