Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SpaceX Luncurkan 105 Satelit Kecil Lewat Misi Transporter-3

Kompas.com - 14/01/2022, 17:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Space

KOMPAS.com - SpaceX kembali menerbangkan ratusan satelit ke luar angkasa. Perusahaan transportasi luar angkasa Amerika Serikat milik Elon Musk ini berhasil meluncurkan roket melalui misi Transporter-3, dan membawa 105 satelit kecil ke orbit Bumi. 

SpaceX luncurkan 105 satelit dengan roket Falcon 9 pada Kamis (13/1/2022) kemarin. Peluncuran roket ini pun disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi SpaceX.

Sementara itu, roket Falcon 9 dalam misi Transporter-3 dilepas landaskan dari Space Launch Complex 40 di Cape Canaveral Space Force Station di Florida, dan berlangsung selama 29 menit.

Mengutip laman NASA, Transporter-3 adalah misi rideshare khusus ketiga SpaceX yang mengirimkan 105 satelit ke ketinggian 525 kilometer Sun Synchronous Orbit (SSO) atau orbit satelit.

Peluncur Falcon 9 sendiri memiliki tinggi sekitar 70 meter yang berfungsi sebagai layanan taksi kosmik, dengan satelit sebagai penumpangnya, kemudian akan ditempatkan di orbit.

 

Baca juga: Satelit SpaceX Milik Elon Musk Buat Netizen China Murka, Ini Alasannya

 

Misi peluncuran satelit SpaceX ini adalah yang pertama kali sejak Juni lalu yang mempertontonkan pendaratan kembali ke situs peluncuran (RTLS).

SpaceX kerap mendaratkan sebagian besar roketnya di dek salah satu kapal drone raksasanya, namun kali ini roket Falcon 9 akan mendarat kembali di tempatnya diterbangkan.

Melansir Space, Kamis (13/1/2022) misi Transporter-3 menggunakan Falcon 9 ini menandai SpaceX telah melakukan misi keduanya dan mendarat pertama kali di Cape Canaveral Space Force Station.

SpaceX pertama kali meluncurkan misi Transporter-1, pada Januari 2021 dengan 143 satelit yang dibawa roket dan mencatat rekor baru untuk jumlah satelit yang bisa diangkut satu roket.

Kemudian, pada bulan Juni 2021 mereka meluncurkan 88 satelit kecil melalui misi Transporter-2.

Dikatakan peneliti SpaceX, Falcon 9 akan terbang di jalur lintasan selatan yang jarang digunakan untuk penerbangan dari Cape. Hal tersebut memungkinkan Falcon 9 yang membawa satelit untuk diluncurkan ke orbit dapat diamati dari Bumi.

Baca juga: SpaceX Cetak Rekor Dunia Luncurkan Satelit ke Luar Angkasa Terbanyak

Ilustrasi satelit mengorbit Bumi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi satelit mengorbit Bumi.

Perusahaan ini pun telah memperingatkan warga setempat terkait potensi ledakan yang akan terjadi akibat pendaratan roket.

Kendati demikian, suara ledakan mungkin akan terdengar berbeda lantaran dipengaruhi oleh kondisi cuaca di sana.

"Sekitar delapan menit setelah lepas landas, tahap pertama Falcon 9 akan mendarat di Zona Pendaratan SpaceX 1 (LZ-1) di Cape Canaveral Space Force Station, Florida," kata peneliti di SpaceX yang tidak disebutkan namanya itu.

"Ada kemungkinan bahwa penduduk lokal (dan orang-orang di sekitarnya) mungkin mendengar satu atau lebih ledakan sonik selama pendaratan," lanjutnya

Misi Transporter-3 yang membawa berbagai satelit milik pelanggan berbeda memungkinkan mereka untuk membayar biaya roket bersama-sama.

 

Baca juga: Polusi Cahaya Satelit SpaceX Merusak Gambar Komet Neowise

 

Pasalnya, banyak misi pengangkut yang pilih-pilih untuk bisa mengangkut satelit pelanggan, sehingga ini menjadi pilihan bagus bagi perusahaan yang ingin menerbangkan satelitnya.

Di sisi lain, SpaceX sudah memulai rideshare atau misi berbagi satelit ini di tahun 2018 dengan peluncuran 60 satelit kecil dalam misi yang disebut SSO-A.

Penerbangan itu memungkinkan perusahaan luar angkasa Elon Musk untuk mengirimkan satelit ke orbit rendah di Bumi dengan hati-hati dan waktu yang disesuaikan sehingga satelit tidak bertabrakan satu sama lain.

Setelah itu, mereka menawarkan tumpangan satelit dengan muatan 200 kilogram menggunakan roket SpaceX Falcon yang dibandrol dengan harga 1 juta dolar Amerika atau sekitar Rp14 miliar.

Baca juga: SpaceX Luncurkan 10 Satelit Komunikasi Iridium

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com