Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tantangan Penanganan Diabetes di Indonesia, Termasuk Keterbatasan Akses Pengobatan

Kompas.com - 15/12/2021, 21:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di Indonesia, jumlah penderita diabetes terus meningkat dari 10,7 juta pada tahun 2019 menjadi 19,5 juta pada tahun 2021. 

Tahun ini, Indonesia menduduki peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia, naik dari peringkat ketujuh tahun lalu. Para ahli menganggap bahwa peningkatan prevalensi diabetes ini sangatlah memprihatinkan.

Dari dua jenis diabetes yakni Diabetes Melitus tipe-1 (DMT1) dan Diabetes Melitus tipe-2 (DMT2), DMT2 menjadi yang paling banyak menyerang lebih dari 90 persen pasien di seluruh dunia. Diperkirakan terdapat 1 orang meninggal setiap 5 detik akibat diabetes ini.

Baca juga: Jangan Abaikan 3 Tanda Awal Diabetes yang Sering Tak Disadari

Peningkatan jumlah penderita diabetes tipe-2 (DMT2) disebabkan oleh faktor sosio-ekonomi, demografi, lingkungan, dan genetik. 

Beberapa pendorong utamanya adalah urbanisasi, populasi yang menua, berkurangnya aktivitas fisik, dan peningkatan jumlah masyarakat yang menderita obesitas atau kelebihan berat badan.

Jika tidak ada intervensi, angka kasus baru dan kematian akibat diabetes ini diproyeksikan akan terus meningkat.

Kematian akibat diabetes ini bisa terjadi karena adanya komplikasi pada pasien tersebut.

Komplikasi diabetes memang berkembang secara bertahap, tetapi ketika terlalu banyak gula menetap dalam aliran darah untuk waktu yang lama, maka hal itu dapat memengaruhi pembuluh darah, saraf, mata, ginjal dan sistem kardiovaskular.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Indonesia, setelah 10-15 tahun dari waktu teridagnosis, prevalensi semua komplikasi diabetes meningkat tajam.

Berikut beberapa komplikasi diabetes yang bisa terjadi.

- Retinopati diabetik (gangguan mata atau penglihatan)

- Penyakit jantung dan pembuluh darah

- Serangan jantung

- Stroke

- Nefropati diabetik (gangguan ginjal)

- Neuropati diabeteik (gangguan saraf yang menyebabkan luka dan amputasi pada kaki)

- Infeksi kaki yang berat

- Gagal ginjal stadium akhir

- Disfungsi seksual 

Baca juga: Cegah Komplikasi pada Pasien Diabetes dengan Melakukan Deteksi Dini

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com