Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Komplikasi pada Pasien Diabetes dengan Melakukan Deteksi Dini

Kompas.com - 17/11/2021, 09:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang kerap dialami banyak orang di seluruh dunia.

Selain itu, penyakit ini adalah ancaman serius yang bisa berakibat fatal bagi penderitanya yang bisa menyebabkan stroke, penyakit jantung, hingga kematian.

Diketahui bahwa diabetes bukan hanya terdiri dari satu penyakit, tapi beberapa penyakit yang ditandai dengan gejala kadar gula dalam darah di atas normal atau disebut hiperglikemia.

Dalam webinar Cegah Dini Komplikasi Ginjal Pada Pejuang Diabetes, Selasa (16/11/2021) dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik Prof DR dr Sidartawan, SpPD-KEMD, FINASIM menjelaskan kadar gula darah di atas normal dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya.

"Sebenarnya kita tahu diabetes adalah penyakit menahun, kronis yang sebagian besar tidak bisa sembuh, (tapi) ada yang bisa sembuh," ujarnya.

Baca juga: Jangan Abaikan, Leher dan Ketiak Anak Tampak Gelap Bisa Jadi Tanda Diabetes

Sementara itu, dia menyebut tidak ada obat yang bisa menyembuhkan diabetes secara total dan sejauh ini hanya tersedia obat untuk menurunkan atau mengontrol kadar gula darah.

Dia menilai, edukasi kepada pasien diabetes sangat penting dilakukan. Sebab jika mereka tidak memahami penyakitnya, maka berisiko terjadinya komplikasi di seluruh pembuluh darah, misalnya pada otak, jantung, tungkai, mata, serta ginjal.

"Jadi usaha kita adalah menurunkan kadar gula darah agar mencapai target, agar tidak terjadi komplikasi, bukan menyembuhkan," lanjutnya.

Faktor risiko diabetes

Menurut Sidartawan, penting untuk menyadari apakah kita memiliki faktor risiko diabetes atau tidak. Jika telah mengetahui faktor risikonya maka skrining dini perlu dilakukan, yakni dengan periksa kadar gula darah secara rutin.

Faktor risiko diabetes meliputi:

1. Keturunan menjadi faktor risiko utama diabetes. Jika dalam keluarga ada yang memiliki riwayat diabetes, maka anggota keluarga yang lain berpotensi terkena diabetes. Sebab pada diabetes tipe-2, 90 persen diakibatkan oleh garis keturunan.

2. Obesitas atau kelebihan berat badan.

3. Gaya hidup yang tidak sehat.

4. Hipertensi.

5. Kolesterol tinggi.

"Kalau makin banyak risiko, maka makin mungkin terjadi diabetes. Oleh karena itu, kapan kita tau itu diabetes? Periksa kadar gula darah. Skrining itu penting, kapan diskriningnya? Kalau ada risiko. Jadi jangan tunggu ada gejala," tegasnya.

Baca juga: 6 Olahraga Terbaik untuk Penderita Diabetes, Bantu Turunkan Gula Darah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com