Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Delta Plus di Inggris Bisa Gantikan Dominasi Varian Delta

Kompas.com - 26/10/2021, 17:31 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

"Kalau saya bisa memprediksi, apabila ada varian baru yang lahir dan bisa menggantikan varian Delta ini, ya subvarian ini. Selain itu, ada juga varian Mu, ini juga masih menjadi potensi ke depan," ungkapnya.

Seperti diketahui, Inggris memiliki kemampuan testing, tracing hingga surveillance genomic yang mumpuni. Namun, ternyata mutasi virus corona baru atau lahirnya varian baru pun tetap terjadi.

Apalagi kondisi Indonesia, di tengah terbatasnya surveillance genomic, menurut Dicky, negara ini pun juga perlu waspada terhadap potensi munculnya varian Delta Plus tersebut.

Varian Delta Plus saat ini masih diteliti, namun tak dipungkiri bahwa para ahli memiliki beberapa kekhawatiran terhadap subvarian Delta tersebut.

Keturunan varian Delta tersebut, kata Dicky, memiliki beberapa mutasi baru. Kendati demikian, yang menyebabkan varian Delta Plus ini mengkhawatirkan bukan karena mutasi khusus yang dimiliki.

Baca juga: Studi: Viral Load Varian Delta 300 Kali Lebih Tinggi, Ini Artinya

 

"Akan tetapi karena dia (varian Delta Plus) menunjukkan indikasi bisa merubah situasi dominasi varian Delta. Ini mengkhawatirkan," jelas Dicky.

Artinya, subvarian Delta atau Delta Plus berpotensi lebih menular dari varian Delta, yang selama ini dikenal lebih menular dari varian-varian virus corona yang ada.

Selain itu, Dicky mengungkapkan bahwa sejak kasus pertama dari varian Delta Plus ini terdeteksi Juli 2021, saat ini, sudah ada sekitar 15.121 kasus Covid-19 yang dikaitkan dengan infeksi dari keturunan varian Delta yang tersebar di seluruh Inggris.

Sejak lonjakan Covid-19 di Inggris dilaporkan, Dicky mengatakan bahwa sudah ada 33 negara yang melaporkan munculnya infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh varian Delta Plus.

"Terutama di negara yang tidak memadai surveillance genomic-nya. Kalau sudah ada di 33 negara, maka saya punya praduga, bisa jadi di Indonesia sudah mulai masuk, tetapi mudah-mudahan belum," imbuh Dicky.

Baca juga: Israel Laporkan Kasus Infeksi Subvarian Delta, Apa Itu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com