Akan tetapi, terbentuknya lubang di Pulau Ellesmere ini menurut David Babb, peneliti es laut di University of Manitoba Winnipeg, Kanada, bukan hal yang biasa karena angin di daerah itu tak sekuat angin di dekat pantai.
"Pembentukan polynya di daerah itu sangat menarik. Ini seperti retakan pada perisai lapisan es padat yang biasanya ada di daerah itu. Jadi pembentukan polynya benar-benar menyoroti bagaimana Arktik berubah," kata Babb.
Peneliti pun menduga jika lubang es Arktik sendiri dapat terbentuk, karena es semakin tipis lantaran suhu global terus meningkat.
Sebab, daerah Pulau Ellesmere sendiri diketahui mulai mengalami suhu yang menghangat.
Baca juga: Pertama Kali Terjadi, Es di Laut Arktik Gagal Membeku
Dan di masa depan, bukannya tak mungkin polynya akan lebih sering terjadi. Dalam jangka pendek, lubang atau area terbuka ini dapat menjadi oasis kehidupan.
Saat sinar matahari mengenai es berarti tanaman di bawah lapisan dapat berfotosintesis yang membawa lebih banyak ikan dan menngkatkan siklus makanan di daerah tersebut.
Termasuk juga menarik burung laut, anjing laut, dan beruang kutub.
Kendati demikian ledakan kehidupan ini hanya sementara saja.
Sebab menurut Moore dalam jangka panjang jika area atau lubang es Arktik ini terbuka menjadi permanen pada akhirnya lingkungan justru menjadi sangat hangat, sehingga spesies yang bergantung pada es tak dapat bertahan hidup.
Baca juga: Es di Permukaan Laut Arktik Berkurang Mendekati Rekor Terendah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.