"Tanda-tanda yang perlu diperhatikan termasuk adanya benjolan pada leher yang tidak bergejala, adanya ulserasi mukosa yang menyakitkan, lesi mukosa pada daerah mulut yang terlihat, suara serak, maupun disfagia atau sulit menelan," jelasnya.
Risma menambahkan, gejala selanjutnya tergantung pada lokasi dan luas tumor tersebut, seperti berikut:
"Jika dideteksi dan dirawat sejak dini, kanker kepala dan leher seperti pada jenis kanker lainnya dapat memberikan hasil pengobatan yang lebih baik dan kualitas hidup pasien yang juga lebih baik," tegasnya.
Ada banyak sekali fakto risiko yang dapat memicu terjadinya kanker kepala dan leher ini.
Masyarakat diminta lebih waspada dan segera mendeteksi dini jika memiliki salah satu atau beberapa faktor risiko yang ada.
Baca juga: 5 Obat Herbal Kanker Payudara yang Terbukti Secara Ilmiah
Risma menjelaskan, sekurangnya 75 persen kasus kanker kepala dan leher terkait dengan penggunaan rokok dan konsumsi alkohol.
Bahkan, seseorang akan meningkat risiko terkena kanker kepala dan leher apabila memiliki kebiassan merokok dan minum minuman keras secara bbersamaan.
“Menimbang penderitaan yang berat terhadap kanker kepala dan leher, masyarakat dihimbau untuk menerapkan pola hidup sehat dengan berhenti merokok, tidak mengonsumsi alkohol, menggunakan tabir surya yang memadai, mengurangi risiko infeksi HPV dan HIV menjaga kebersihan dan merawat gigi dan mulut,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.