Sebab, meteor yang memasuki atmosfer Bumi umumnya melesat sangat cepat pada kecepatan antara 12 kilometer per detik hingga 72 kilometer per detik.
Saat berada dalam atmosfer Bumi, kecepatannya memang berkurang akibat gesekan dengan molekul-molekul udara.
Akan tetapi, tetap saja meteor akan melaju dalam rentang 3-8 kilometer per detik, kala masih menampakkan pendar cahaya atau belum menempuh dark flight.
Jika ketampakan di Bener Meriah, Aceh, itu adalah meteor maka dalam satu detik kemudian seharusnya ia sudah bergeser jauh atau sudah jauh di bawah garis referensi.
Baca juga: Foto Kilatan Cahaya di Puncak Gunung Merapi dari Hujan Meteor, Ini Kata LAPAN
"Faktualnya obyek kemerahan itu malah tidak bergeser signifikan dari kedudukannya dalam 1 detik sebelumnya," ujarnya.
Marufin juga mengatakan, banyak fenomena cahaya bergerak di langit malam dan tidak semuanya adalah meteor.
Di antaranya seperti satelit buatan ataupun pesawat, yang kadang kala bagi masyarakat awam keberadaannya di langit tampak sangat mirip benda langit, seperti komet ataupun meteor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.