Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lewatkan Hujan Meteor Draconid Mulai Malam Ini hingga 3 Hari ke Depan

Kompas.com - 08/10/2021, 18:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain hujan meteor terbungsu, Arid yang telah mengalami puncaknya kemarin dan dapat disaksikan sampai 10 hari ke depan. Anda juga bisa mengamati fenomena puncak hujan meteor lainnya yaitu Draconid.

Hujan meteor ini, dinamai berdasarkan titik radian atau titik asal munculnya hujan meteor yang terletak di konstelasi Draco. 

Hujan meteor Draconid berasal dari sisa debu komet 21P/Giacobini-Zinner yang mengorbit Matahari setiap 6,6 tahun sekali. 

Baca juga: Ahli Temukan Hujan Meteor Terbungsu Arid, Apa Itu dan Bagaimana Cara Melihatnya?

Oleh karenanya, hujan meteor ini dikenal juga dengan nama Giancobinid. 

Peneliti di Pusat Riset Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) BRIN, Andi Pangerang mengatakan, hujan meteor yang satu ini pernah menjadi hujan meteor spektakuler sepanjang sejarah.

"Meskipun hujan meteor ini sempat menjadi hujan meteor spektakuler sepanjang sejarah, sebagian besar pengamat langit menganggapnya sebagai salah satu hujan meteor yang kurang begitu menarik disaksikan," kata Andi kepada Kompas.com, Kamis (30/9/2021).

Hujan meteor Draconid adalah hujan meteor yang terkenal dengan variasi intensitasnya dan di masa silam pernah memproduksi beberapa badai meteor, bahkan mendekati 1.000 meteor per jam.

Hujan meteor Draconid merupakan hujan meteor yang telah aktif sejak tanggal 6 Oktober dan akan berlangsungg hingga tanggal 10 Oktober 2021 ini.

Namun, puncaknya terjadi pada hari ini, Jumat (8/10/2021) pada pukul 16.00 WIB, 17.00 Wita, 18.00 WIT.

Kendati puncaknya terjadi tepat pada pukul 16.00 WIB, tetapi Anda baru dapat mengamatinya 20 menit stelah Matahari terbenam atau saat senja bahari.

Hujan meteor ini dapat disaksikan sejak awal senja bahari selama 3 jam dari arah utara-barat laut hingga barat laut dengan intensitas antara 4-6 meteor per jam jika cuaca cerah dan bebas polusi cahaya. 

Baca juga: 5 Cara Mengamati Hujan Meteor Draconid

Akan tetapi, bagi pengamat di area perkotaan hanya akan menyaksikan antara 1-2 meteor per jam.

"Ketampakan hujan meteor Draconid terbaik jika diamati dari belahan Bumi Utara," ujarnya.

Saat dihubungi terpisah, Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa ada kemungkinan intensitas hujan meteor Draconid periode Oktober 2021 ini akan ada sekitar 10 meteor per jam.

"Akan tetapi peluang intensitas lebih tinggi tetap terbuka,"  kata dia, Kamis (30/9/2021).

Hujan meteor Draconid ini relatif mudah diamati karena bertepatan dengan bulan baru, sehingga langit gelap.

Meteor-meteor Draconid memasuki atmosfer Bumi pada kecepatan 20 km/detik.

Hujan meteor ini bisa disaksikan sepanjang malam hingga terbitnya fajar esok hari, dan tidak membutuhkan alat bantu apapun, alias bisa disaksikan dengan mata telanjang.

Baca juga: Fenomena Langit Oktober 2021: 4 Puncak Hujan Meteor dari Draconid hingga Orionid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com