Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Covid-19 Dapat Merperparah Kondisi Pasien Kanker Paru? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 31/08/2021, 09:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Dampak Covid-19 pada pasien kanker paru

Disampaikan Ikhwan, penelitian menunjukkan bahwa saat terserang Covid-19, pasien kanker paru cenderung menunjukkan gejala gangguan pernapasan yang lebih cepat dibandingkan dengan pasien tanpa kanker paru.

Hal ini dapat disebabkan pasien kanker paru memiliki fungsi paru yang sudah terganggu pada awal infeksi dibandingkan dengan pasien tanpa kanker paru.

"Beberapa penelitian menunjukkan, pasien dengan kanker paru dan mereka memiliki penyakit ganas terkait hematologi tampaknya memiliki risiko kematian tertinggi akibat infeksi SARS-CoV-2," jelasnya.

"Bila terkena Covid-19, survival (harapan hidup) pasien kanker paru lebih rendah daripada jenis kanker lain," tambahnya.

Dengan demikian, Ikhwan berkata, agar pasien maupun keluarganya perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit kanker paru dan potensi risiko infeksi Covid-19. Apalagi banyak terapi yang mengharuskan pasien menjalaninya langsung di rumah sakit.

Oleh karena itu, Ikhwan menegaskan, pengobatan kanker paru jangan sampai terhalangi dengan adanya Covid-19.

Baca juga: 4 Dampak Pandemi Covid-19 yang Dirasakan Pasien Kanker Paru

 

Pasien kanker paru-paru, meskipun tergolong immunocompromised, dapat menjalani pengobatan tanpa kendala karena beberapa perkumpulan kanker dunia sama-sama membuat panduan untuk terapi kanker.

Pengobatan kanker paru selama pandemi

Dari berbagai jenis terapi kanker, terapi target merupakan jenis terapi dalam bentuk tablet atau kapsul yang dapat dikonsumsi di rumah. 

"Metode terapi ini dapat memudahkan pasien, terutama dalam keadaan pandemi," kata dia.

Terapi dengan metode ini dapat mengurangi jumlah kunjungan pasien ke rumah sakit, sehingga meminimalkan paparan Covid-19 terhadap pasien kanker paru.

Selain itu, terapi target memiliki efek samping yang cenderung dapat ditoleransi dengan baik, seperti mual, muntah, diare, dan gangguan fungsi hati.

Namun, jumlah tablet atau kapsul terapi target yang perlu dikonsumsi pasien sangat bervariasi dari 1-8 butir dalam sehari. 

Oleh karena itu, kepatuhan pasien dalam mengonsumsi terapi target harus tetap terjaga untuk mendapatkan hasil pengobatan kanker yang maksimal.

Baca juga: Waspadai 8 Gejala Kanker Paru Beserta Faktor Risikonya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com