Indonesia memiliki luas lahan kritis mencapai lebih dari 13 juta ha yang sebagian besar di luar kawasan hutan. Lahan ini cukup potensial untuk mengembangkan tanaman jarak pagar.
2. Persiapan lahan
Persiapan lahan yang perlu dilakukan meliputi pembukaan lahan, pengajiran, pembuatan lubang tanam, dan pembersihan lahan dari semak belukar.
3. Perbanyak bahan tanam dan pembibitan
Perbanyak bahan tanam dapat dilakukan dengan cara generatif (menggunakan biji) atau vegetatif (menggunakan stek, sambung, okulasi, dan kultur jaringan).
Baca juga: Mengenal Tanaman Jarak, Tumbuhan Liar Kaya akan Minyak dan Manfaatnya
4. Penanaman
Waktu penanaman tanaman jarak sebaiknya dilakukan pada awal atau selama musim hujan sehingga kebutuhan air dapat tercukupi.
Pilihlah bibit yang sehat dan kuat dengan tinggi bibir 50 cm atau lebih. Penanaman dapat dilakukan langsung di lahan dengan menggunakan stek cabang atau batang.
5. Pengendalian gulma
Gulma di sekitar tanaman jarak dikendalikan secara manual atau secara kimia. Pengendalian gulma dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembumbunan barisan tanaman.
6. Pemupukan
Pada prinsipnya, pemberian pupuk bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman jarak. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan harus sesuai dengan tingkat kesuburan tanah.
7. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan jumlah cabang produktif. Pemangkasan dilakukan pada bagian batang yang sudah cukup berkayu.
Baca juga: Polusi Udara Bahan Bakar Fosil Tewaskan 8 Juta Orang pada 2018
8. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit yang menyerang tanaman jarak dapat dilakukan secara teknis maupun kimia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.