Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Disarankan untuk Dicabut, Kenapa Kita Punya Gigi Bungsu?

Kompas.com - 23/08/2021, 16:02 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

Ahli percayai bahwa rahang manusia berubah menjadi kurang lebar dan lebih kecil karena makanan yang disiapkan dan dikonsumsi.

Makanan keras akan merangsang pertumbuhan rahang di masa anak-anak sehingga lebih mungkin pertumbuhan gigi bungsu masih memiliki ruang di rongga mulut.

Sementara saat ini, gigi bungsu tidak lagi diperlukan karena rongga mulut manusia tida memiliki ruang untuk menampungnya. Hal ini menjadi penyebab mengapa gigi bungsi biasanya perlu dicabut.

Struktur tubuh manusia modern secara keseluruhan telar berubah seiring berjalannya waktu. Rahang menjadi lebih kecil dan gigi ke-32 tidak lagi dapat tumbuh dengan sempurna.

Beberapa kasus, pertumbuhan gigi bungsu aan membentur atau tidak tumbuh sepenuhnya karena tidak ada ruang di mulut atau terhalang oleh gigi lainnya.

Namunt, tidak semua orang memiliki gigi bungsu karena dipengaruhi oleeh sudut dan perkembangan akar gigi, ukuran dan ruang yang tersedia pada tulang rahang. Atau pada beberapa kasus ditemukan bahwa gigi bungsi tidak muncul ke permukaan.

Baca juga: Gigi Bungsu Tumbuh Miring, Perlukah Dicabut

Gigi bungsu terletak sangat jauh di belakang mulut sehingga perawatan yang tepat untuk menjaganya tetap sehat menjadi lebih sulit.

Bahkan seorang dokter menyarankan pasiennya untuk mencabut gigi bungsunya demi menjaga kesehatan jangka panjang.

Dalam bahasa inggris, gigi bungsu disebut dengan wisdom teeth atau gigi kebijaksanaan. Disebut gigi kebijaksanaan karena biasanya mereka tumbuh antara usia 17 dan 21 tahun yang dipercaya bahwa dengan bertambahnya usia, datanglah kebijaksanaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com