Pandemi Lain Menunggu, WHO Bentuk Tim Bernama SAGO untuk Mencegahnya

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat (20/8/2021) membentuk tim yang terdiri dari 25 pakar multi-disiplin untuk memberi nasihat tentang langkah-langkah yang diperlukan dalam mencegah pandemi berikutnya.

Seperti diketahui, para ilmuwan sudah mengimbau adanya potensi pandemi di masa depan yang bersifat zoonosis, yakni penyakit yang ditularkan dari hewan meloncat ke manusia seperti Covid-19.

Inilah yang mendasari WHO untuk membentuk tim peneliti yang bisa memberikan solusi dari permasalahan ini.

Dilansir AFP, Jumat (20/8/2021), WHO meluncurkan seruan untuk pencalonan para ahli di berbagai bidang, termasuk virologi, kedokteran hewan, hingga ahli keselamatan dan keamanan laboratorium agar bergabung dengan tim baru yang dinamai International Scientific Advisory Group for Origins of Novel Pathogens (SAGO) atau Penasihat Ilmiah Internasional untuk Origins of Novel Pathogens.

Baca juga: Direkomendasikan WHO, Dokter Sebut Tes Antigen Nasal Lebih Nyaman

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan pembentukan kelompok itu bulan lalu.

Dia menekankan bahwa tim SAGO nantinya akan memainkan peran penting dalam penyelidikan tentang bagaimana virus corona SARS CoV-2, penyebab Covid-19, pertama kali melompat ke manusia.

Namun Tedros menekankan bahwa kelompok baru SAGO lebih dari sekadar menyelidiki pandemi yang ada saat ini.

"Ini adalah inisiatif jangka panjang untuk mendukung penelitian tentang asal-usul setiap dan semua patogen yang muncul di masa depan," katanya dalam pengarahan tertutup dengan negara-negara anggota PBB pada hari Kamis (19/8/2021).

Dia menegaskan bahwa virus SARS-CoV-2 adalah patogen terbaru penyebab pandemi yang muncul, mengikuti wabah sebelumnya seperti SARS, MERS, Ebola, dan Marburg.

"Kita perlu memiliki orang-orang terbaik di sini. Dan itu harus dari multi-disiplin ilmu," kata Maria van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, mengatakan kepada Reuters.

Panel SAGO, yang diumumkan oleh Tedros sudah sejak Juli, akan terdiri dari 25 ahli. Para ahli rencananya akan bertemu pertama kali secara virtual pada akhir September.

"Dalam 20 tahun terakhir kami memiliki banyak patogen yang baru muncul atau muncul kembali seperti SARS, MERS, flu burung yang berbeda, Zika, demam kuning dan tentu saja SARS-CoV-2," kata van Kerkhove.