Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2021, 11:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Halo Prof

Konsultasi kesehatan tanpa antre dokter

Temukan jawaban pertanyaanmu di Kompas.com

KOMPAS.com - Sebagai upaya melawan pandemi Covid-19, seluruh masyarakat Indonesia dianjurkan untuk menjalani vaksinasi Covid-19. Namun, bagaimana bila ada penyakit seperti GERD? Hal inilah yang ditanyakan ke Halo Prof! oleh seorang pembaca Kompas.com bernama Sherlyna Huang:

"Malam Prof, saya ada GERD yang cukup kronis dan sudah empat kali melakukan pemeriksaan melalui endoskopi, tetapi sampai saat ini sakitnya tidak ada perubahan. Hasil dari endoskopinya ada barret’s esophagus, dan polip tetapi tidak berbahaya.

Gejala yang sering saya rasakan adalah tenggorokan seperti ada ganjalan, karena terasa seperti menyempit, sehingga agak sulit bernapas. Selain itu, seperti ada gas yang mau keluar tetapi tertahan, sehingga mengganggu dalam bernapas. Tenggorokan terasa luka karena setiap bagun pagi, air ludah saya pasti pahit dan bercampur darah, sangat panas di tenggorokan juga di dada.

Baca juga: Apakah Gerd Bisa Memicu Serangan Jantung? Ini Penjelasan Ahli

Untuk terapi pengobatannya, saya sudah menahun minum obat nexium dan ranitidine, tetapi tidak ada perubahan. Apakah selain dengan terapi ini, ada solusi lainnya, Prof? Karena saya membaca, GERD timbul karena lemahnya katup kerongkongan dan karena cincin otot yang selalu terbuka sehingga menyebabkan GERD ini.

Saya harus ke dokter ahli yang mana untuk melihat kondisi tenggorokan saya ini? Apakah penyakitnya dapat dilihat melalui rontgen?

Dengan kondisi saya ini, apakah vaksinasi COVID-19 dianjurkan, Prof?"

Pertanyaan ini dijawab langsung oleh dr. Taufiq, Sp.PD-KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi dari RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya. Berikut paparannya:

GERD atau gastroesophageal reflux disease merupakan suatu penyakit yang disebabkan adanya refluks cairan lambung ke daerah esofagus (kerongkongan) melebihi kadar normal. Keadaan ini dapat bergejala, dapat menimbulkan kerusakan pada mukosa esofagus, atau dapat pula tidak menimbulkan kerusakan pada mukosa tersebut.

Baca juga: Apa Bedanya Penyakit Gerd dan Maag, dari Gejala hingga Faktor Pemicunya

Tiga gejala yang khas pada GERD adalah rasa terbakar di dada, regurgitasi, dan gangguan menelan. Dapat juga timbul gejala yang tidak khas seperti batuk, nyeri menelan, gangguan gigi geligi, dan nyeri dada.

Untuk keluhan yang Ibu rasakan, sebenarnya ada data hasil pemeriksaan yang kurang dituliskan, yaitu apakah hasil endoskopinya didapati hiatal hernia atau tidak. Hiatal hernia adalah sebagian perut mendesak ke dalam rongga dada. Bagian ini masuk melalui lubang tempat saluran makanan (esofagus) menuju perut.

Jika merujuk pada keluhan yang Ibu ceritakan, Ibu mengalami refluks asam lambung berulang sehingga menyebabkan barret's esophagus, yaitu kondisi ketika sel yang melapisi kerongkongan (esofagus) rusak akibat paparan asam lambung berkepanjangan.

Apakah Ibu sudah menjalani terapi jangka panjang? Apakah Ibu sudah menjalani diet atau pola makan yang benar? Apakah Ibu sudah menurukan berat badan (apabila ada obesitas)? Hal ini tentu perlu didiskusikan lebih lanjut dengan dokter spesialis dalam konsultan gastroenterologi hepatologi agar Ibu mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Baca juga: Halo Prof! Berapa Lama Obat GERD Harus Diminum agar Sembuh Total?

Untuk pertanyaan mengenai boleh atau tidaknya pasien GERD berulang vaksinasi COVID-19, boleh ya, Ibu. Namun, sebaiknya Ibu berkonsultasi terlebih dahulu secara langsung dengan dokter yang merawat Ibu agar mendapatkan arahan yang pasti.

Semoga jawaban saya membantu ya, Bu. Lekas sehat kembali ya, Ibu. Terima kasih.

dr. Taufiq, Sp.PD-KGEH

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi

RS Pondok Indah – Pondok Indah

RS Pondok Indah – Bintaro Jaya

Punya pertanyaan terkait kesehatan yang membuat Anda penasaran? Kirimkan pertanyaan Anda via email ke haloprof17@gmail.com atau dengan mengisi formulir di bawah ini untuk dijawab oleh ahlinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Apa Efek Berbahaya Makan Keju Terlalu Banyak?

Apa Efek Berbahaya Makan Keju Terlalu Banyak?

Oh Begitu
Seperti Apa Permukaan Pluto?

Seperti Apa Permukaan Pluto?

Oh Begitu
NASA Ungkap Konsep Cryobot, Wahana Pemburu Alien

NASA Ungkap Konsep Cryobot, Wahana Pemburu Alien

Fenomena
Dampak Plastik, Hewan Laut Gagal Bereproduksi

Dampak Plastik, Hewan Laut Gagal Bereproduksi

Fenomena
5 Manfaat Konsumsi Jahe di Musim Hujan

5 Manfaat Konsumsi Jahe di Musim Hujan

Kita
Mengapa Acar Bisa Awet dalam Waktu Lama?

Mengapa Acar Bisa Awet dalam Waktu Lama?

Oh Begitu
Si Buta-Buta dari Pesisir Pantai

Si Buta-Buta dari Pesisir Pantai

Kita
Lubang Raksasa Sebesar 60 Kali Bumi Muncul di Matahari

Lubang Raksasa Sebesar 60 Kali Bumi Muncul di Matahari

Fenomena
Penelitian Menduga Manusia Ratusan Tahun yang Lalu Berburu dan Makan Berang-berang

Penelitian Menduga Manusia Ratusan Tahun yang Lalu Berburu dan Makan Berang-berang

Oh Begitu
Berapa Kali Bumi Mengorbit Matahari?

Berapa Kali Bumi Mengorbit Matahari?

Oh Begitu
Apa Saja Manfaat Pare untuk Kesehatan?

Apa Saja Manfaat Pare untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Mengapa Ikan Sangat Baik untuk Dikonsumsi?

Mengapa Ikan Sangat Baik untuk Dikonsumsi?

Oh Begitu
Kura-kura Tertua di Dunia Rayakan Ulang Tahun ke-191 Tahun

Kura-kura Tertua di Dunia Rayakan Ulang Tahun ke-191 Tahun

Fenomena
Apa Guna Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari?

Apa Guna Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari?

Prof Cilik
Mengapa Air Sadah Bisa Sebabkan Noda dan Endapan di Pipa?

Mengapa Air Sadah Bisa Sebabkan Noda dan Endapan di Pipa?

Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com