Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gerd Bisa Memicu Serangan Jantung? Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 28/02/2021, 13:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gerd, kependekan dari gastroesophageal reflux disease adalah penyakit yang diakibatkan oleh refluks asam lambung di kerongkongan (esofagus).

Refluks asam lambung dapat terjadi karena sfingter (otot katup) esofagus tidak menutup dengan benar atau cukup erat, sehingga tidak dapat bekerja dengan baik.

Dalam bincang-bincang Sains Talk Kompas.com, Kamis (11/2/2021), Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Pondok Indah, dr Hasan Maulahela SpPD-KGEH mengatakan bahwa ada beragam gejala yang bisa dirasakan pasien pengidap Gerd.

Di antaranya seperti heartburn atau rasa panas di dada, sakit dada, batuk kronis, mual, muntah, makanan atau cairan asam lambung berbalik di kerongkongan, tenggorokan terasa mengganjal, sesak napas, serak, iritasi (radang) pada kerongkongan.

Baca juga: Apa Bedanya Penyakit Gerd dan Maag, dari Gejala hingga Faktor Pemicunya

"Ciri yang paling khas ya heartburn atau rasa panas di dada," kata dr Hasan.

Umumnya, pasien mengeluhkan gejala heartburn setelah selesai makan, dan memburuk di malam hari.

Bahkan pada beberapa pasien, heartburn juga bisa semakin parah pada posisi tertentu, misalnya saat berbaring atau membungkuk.

Diakui dr Hasan, dikarenakan memilki salah satu gejala berupa keluhan nyeri di dada, seringkali masyarakat menanyakan apakah Gerd bisa memicu serangan jantung.

Menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai hal ini, dr Hasan menegaskan sebenarnya gerd secara umum tidak berakibat fatal.

Namun, memang ada gejala seperti dada yang berdebar-debar atau nyeri dada yang sering diinterpretasikan sebagai kemungkinan penyakit jantung.

Apakah pasti berbahaya?

Tidak, jika pasien Gerd tidak memiliki faktor risiko sakit jantung.

Oleh sebab itu, Hasan menyarankan bagi pasien yang tidak memiliki riwayat jantung untuk menjaga pola gaya hidup dan mengontrol asam lambung.

"Tapi kalau ada (riwayat) penyakit jantung, maka itu sangat berbahaya," jelasnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com