Selanjutnya, wabah dan kasus sporadis telah dilaporkan di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan (pada seseorang dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke Zimbabwe) dan Uganda.
Pada tahun 2008, dua kasus independen dilaporkan pada pelancong yang mengunjungi gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus di Uganda.
Pakar Dr Krutika Kuppali, yang mengikuti kasus virus Marburg yang ditemukan di Afrika Barat baru-baru ini mengatakan selama melakukan kontak dekat orang-orang yang mungkin telah berkontak dengan pasien yang meninggal, menemukan empat kontak berisiko tinggi.
Termasuk di antaranya seorang petugas kesehatan, telah diidentifikasi, di samping 146 orang lain yang mungkin berisiko
Baca juga: Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan Dikhawatirkan Ancam Vaksin
Sistem yang diterapkan di Guinea dan negara-negara tetangga untuk mengendalikan wabah Ebola baru-baru ini diterapkan lagi sebagai tanggapan terhadap virus Marburg.
Di Afrika, wabah virus Marburg sebelumnya dan kasus sporadis telah dilaporkan di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda, kata WHO.
Wabah Marburg pertama kali terjadi di Jerman pada tahun 1967, yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia akibat infeksi virus ini.
Virus Marburg telah menewaskan lebih dari 200 orang di Angola pada tahun 2005, wabah paling mematikan dalam catatan menurut WHO.
Baca juga: Ahli China Temukan Mutasi Alami dari Virus Demam Babi Afrika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.