Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelonggaran Aturan Vaksin Bisa Ciptakan Varian Virus Corona Jenis Baru

Kompas.com - 03/08/2021, 10:03 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

CO-Lead penulis, Dr. Kevin Tyler, Ph.D., dari Norwich Medical School di University of East Anglia dan University of Minnesota Twin Cities di St. Paul mengatakan bahwa berdasarkan perkembangan pandemi yang telah terjadi sejauh ini, kecil kemungkinan jika varian Delta akan menjadi gelombang terakhir.

“Poin kami adalah sayangnya virus bukanlah target stasioner, itu beradaptasi, menghasilkan varian baru yang lebih mampu mentransmisikan di ruang yang tersisa untuk itu” kata Tyler.

Melonggarkan langkah-langkah dalam menangani virus ini hanya akan menempatkan manusia pada kerugian yang signifikan dalam memeranginya.

Sebagai upaya untuk memperlambat laju evolusi virus ini, dibutuhkan tindakan yang cepat dan tegas seperti melakukan vaksinasi dan diimbangi dengan menaati protokol kesehatan.

Baca juga: 2 Dosis Vaksin Pfizer atau AstraZeneca Efektif Lawan Varian Delta

 

Rekomendasi yang diberikan adalah untuk tetap memakai masker di tempat umum hingga seluruh masyarakat telah menerima vaksin.

Sementara itu, para Stuart Ray, M.D., Wakil Ketua Kedokteran untuk Integritas dan Analitik Data menjelaskan mengapa virus corona berubah, dilansir dari Hopkins Medicine, Senin (2/8/2021).

“Pemisahan geografis cenderung menghasilkan varian yang berbeda secara genetik” katanya.

Robert Bollinger, M.D., M.P.H., Profesor Penyakit Menular Raj dan Kamla Gupta, menambahkan semua virus bermutasi dari waktu ke waktu seperti virus flu yang sering berubah.

Itu sebabnya dokter menyarankan untuk melakukan vaksin flu baru setiap tahun, agar tubuh juga dapat menghadapi potensi varian virus yang dapat berisiko pada kesehatan.

Baca juga: Benarkah Vaksin Menyebabkan Mutasi Virus Corona? Ini Kata Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com