Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosis Vaksin Pfizer Ketiga Diklaim Lindungi dari Varian Delta

Kompas.com - 30/07/2021, 17:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Pengembang vaksin Covid-19 berbasis messengger RNA (mRNA), Pfizer dan BioNTech mengklaim dosis ketiga vaksin tersebut dapat melindungi dari varian Delta.

Menurut data perusahaan, vaksin Pfizer tetap sangat protektif selama setidaknya enam bulan setelah dosis kedua diberikan.

Bahkan, dosis ketiga vaksin Covid-19 ini diklaim dapat 'sangat' meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta yang sangat menular ini.

Temuan tersebut diungkapkan Pfizer dan mitranya BioNTech, seperti dikutip dari The Independent, Jumat (30/7/2021).

Kendati temuan terhadap efektivitas dosis ketiga vaksin Pfizer ini belum ditinjau secara ilmiah, namun perusahaan tersebut mengumumkan rencana mereka untuk meminta persetujuan regulator untuk jabs booster atau suntikan penguat dari vaksin mRNA ini.

Baca juga: 2 Dosis Vaksin Pfizer atau AstraZeneca Efektif Lawan Varian Delta

 

Hasil terbaru dari uji coba terhadap 44.000 orang, perusahaan ini menemukan bahwa perlindungan vaksin Pfizer terhadap Covid-19 turun secara bertahap setiap bulan, setelah suntikan dosis kedua.

Seperti diketahui, bahwa efikasi vaksin Pfizer mencapai 96 persen, dua bulan setelah suntikan penuh dari vaksin tersbeut.

Pada bulan keempat, kemanjuran vaksin ini turun menjadi 90 persen, dan pada enam bulan kemudian, turun sekitar 84 persen.

Dalam persentasi ini juga disebutkan bahwa perlindungan vaksin Pfizer terhadap varian Delta, lima kali lebih tinggi pada orang dewasa berusia hingga 55 tahun yang mendapatkan dosis vaksin ketiga.

Baca juga: Vaksin Pfizer Mungkin Perlu Dosis Ketiga, Vaksinasi Tiap Tahun

 

Sementara untuk kelompok usia yang lebih tua, dosis ketiga dapat memberikan perlindungan 11 kali lebih banyak terhadap varian Delta.

Klaim perusahaan pengembang vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat tersebut didasarkan pada sampel yang jauh lebih kecil.

Sementara itu, regulator kesehatan Selandia Baru telah memberikan persetujuan sementara untuk vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama peneliti dari University of Oxford.

Negara tersebut mendapatkan 7,6 juta dosis suntikan melalui perjanjian pembelian di muka tahun lalu, tetapi sejauh ini hanya menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.

 

Baca juga: Pfizer Ajukan Izin Suntikan Booster Vaksin untuk Cegah Varian Delta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com