Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer Ajukan Izin Suntikan Booster Vaksin untuk Cegah Varian Delta

Kompas.com - 10/07/2021, 09:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber REUTERS


KOMPAS.com - Varian Delta terus menyebar dengan cepat. Untuk menghadapi varian corona tersebut, Pfizer dan BioNTech berencana ajukan izin suntikan booster atau dosis ketiga vaksin mRNA buatannya.

Seperti diberitakan Reuters, Jumat (9/7/2021) perusahaan tersebut akan mengajukan izin penggunaan booster  atau dosis penguat vaksin Pfizer kepada regulator pengawas obat dan makanan Amerika Serikat dan Eropa dalam beberapa minggu ke depan.

Rencana tersebut dilakukan berdasarkan risiko infeksi yang lebih besar dalam enam bulan setelah vaksinasi Covid-19 dan penyebaran dari varian Delta yang sangat menular.

FDA dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, bahwa untuk saat ini, suntikan booster atau dosis ketiga dari vaksin Pfizer dirasa tidak perlu diberikan kepada orang Amerika.

European Medicines Agency (EMA) juga menilai, masih terlalu dini untuk menentukan apakah dosis ketiga saat ini memang diperlukan atau tidak. Mereka berpendapat bahwa rejimen yang telah ditetapkan dinilai sudah cukup.

Baca juga: Studi Awal Vaksin Pfizer di Israel, Vaksin Ini Tidak Efektif Lawan Varian Delta

 

Bahkan, para ilmuwan juga mempertanyakan perlunya dosis ketiga atau suntikan booster dari vaksin mRNA ini, yang izin penggunaannya akan dilakukan Pfizer dengan pertimbangan bahwa dosis ketiga vaksin tersebut untuk melindungi dari infeksi Covid-19 varian Delta.

Ketua ilmuwan Pfizer, Mikael Dolsten mengatakan bahwa baru-baru ini, Israel melaporkan adanya penurunan efikasi vaksin Pfizer yang sebagian besar infeksi Covid-19 tampak pada orang-orang yang telah divaksinasi pada Januari atau Februari.

Kementerian kesehatan Israel mengatakan bahwa efektivitas vaksin Covid-19 berbasis mRNA ini dalam mencegah infeksi dan penyakit bergejala turun menjadi 64 persen pada Juni.

"Vaksin Pfizer sangat aktif melawan varian Delta. Akan tetapi, setelah enam bulan, kemungkinan ada risiko infeksi ulang karena antibodi, seperti yang telah diperkirakan, berkurang," kata Dolsten dalam sebuah wawancara.

Kendati Pfizer berencana ajukan izin suntikan booster tersebut, namun perusahaan ini belum mempublikasikan data laporan efikasi vaksin dari Israel, terkait penurunan kemanjuran yang dilaporkan baru-baru ini, dan data tersebut berencana disampaikan pada Kamis.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Lawan Varian Delta dan Kappa

Halaman:
Sumber REUTERS
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com