Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2021, 19:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Banyak orang yang terserang Covid-19 memiliki nilai saturasi oksigen yang rendah dalam darah, bahkan ketika orang tersebut tidak merasakan gejala yang serius.

Kadar oksigen yang rendah ini dapat menjadi tanda peringatan dini bahwa pasien Covid-19 membutuhkan perawatan medis.

Pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan diwajibkan untuk menjalankan isolasi mandiri di rumah.

Selama melaksanakan isolasi mandiri di rumah, kondisi pasien Covid-19 harus selalu dipantau. Salah satu yang penting diperhatikan adalah nilai saturasi oksigennya.

Dilansir dari Minnesota Department of Health, nilai saturasi oksigen yang normal umumnya adalah 95 persen atau lebih tinggi.

Baca juga: Kapan Saturasi Oksigen Dianggap Berbahaya dan Harus ke Rumah Sakit?

Bagi orang dengan penyakit paru-paru kronis atau sleep apnea dapat memiliki nilai saturasi oksigen yang normal di kisaran 90 persen.

Jika pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri di rumah memiliki nilai saturasi oksigen lebih rendah dari 95 persen, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Ketika seseorang memiliki kadar oksigen dalam darah yang terlalu rendah, ia mungkin akan mengalami beberapa gejala.

Dilansir dari Healthline, gejala tersebut termasuk sesak napas, nyeri dada, kebingungan, sakit kepala, dan detak jantung cepat.

Untuk memantau nilai saturasi oksigen pasien Covid-19, bisa memanfaatkan pulse oximeter, yakni alat tes yang khusus digunakan untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah.

Baca juga: 4 Cara Menjaga Saturasi Oksigen pada Pasien Covid-19 di Rumah

Perlu diingat bahwa pulse oximeter ini bukan alat untuk mendeteksi Covid-19. Ia hanya membantu pasien Covid-19 dalam memantau kondisi kesehatannya melalui pembacaan kadar oksigen.

Penyebab nilai saturasi oksigen rendah

Selain infeksi virus corona, ada beberapa kondisi lain yang juga dapat menyebabkan tingkat oksigen dalam darah menjadi lebih rendah.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang menyebabkan nilai saturasi oksigen rendah, selain Covid-19:

1. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), termasuk bronkitis kronis dan emsifema

2. Sindrom kesulitan pernapasan akut

3. Asma

4. Paru-paru kolaps

Baca juga: Posisi Proning Bisa Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19

5. Anemia

6. Kelainan jantung bawaan

7. Penyakit jantung

8. Emboli paru

Masalah kesehatan tersebut dapat mencegah paru-paru menghirup udara yang mengandung oksigen secara memadai dan mengeluarkan karbon dioksida.

Demikian pula kelainan darah dan masalah sistem peredaran darah yang dapat mencegah darah mengambil oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.

Bagi orang yang merokok, pembacaan nilai saturasi oksigennya melalui pulse oximeter berpotensi tidak akurat.

Merokok menyebabkan karbon monoksida menumpuk di dalam darah sehingga pulse oximeter tidak bisa membedakan antara oksigen dan gas lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com