Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berukuran Jauh Lebih Kecil, Laba-laba Berbisa Sering Memangsa Ular

Kompas.com - 25/06/2021, 11:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah studi baru melaporkan, laba-laba berbisa dapat memangsa ular yang ukurannya jauh lebih besar.

Bukan hanya satu kali, laba-laba berbisa ini sering menjadi pemenang dalam pertarungan sengit melawan ular berbisa.

Para peneliti menemukan 319 catatan tentang laba-laba yang membunuh dan memangsa ular. 297 di antaranya adalah peristiwa yang terjadi secara alami di alam liar dan 22 sisanya terjadi di penangkaran.

Sekitar sepertiga dari contoh-contoh itu berasal dari pengamatan ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal, sedangkan sisanya ditemukan di situs berita atau media sosial.

Baca juga: Sanggup Membunuh Manusia dalam 15 Menit, Apa Rahasia Laba-Laba Ini?

"Semakin lama saya menangani masalah ini, semakin saya menyadari bahwa laba-laba tertentu dapat melakukan sesuatu yang luar biasa seperti itu," kata penulis senior studi Martin Nyffeler, seorang ahli biologi konservasi di University of Base yang sebelumnya telah melaporkan laba-laba memakan kelelawar dan vertebrata lainnya.

Laba-laba tangguh

Dilansir dari Live Science, Selasa (22/6/2021), perilaku laba-laba berbisa memangsa ular tersebar luas.

Ada lebih dari 30 spesies laba-laba terlibat dalam praktik ini di alam liar, dan 11 spesies lain melakukannya di penangkaran.

Data tersebut dilaporkan oleh Nyffeler dan J. Whitfield Gibbons yang seorang herpetologis di Universitas Georgia dalam Journal of Arachnology bulan ini.

Laba-laba janda adalah spesies laba-laba pembunuh yang paling sering melakukan praktik ini. Spesies laba-laba janda bertanggung jawab atas setengah kematian ular yang diserang laba-laba.

Spesies laba-laba janda yang terlibat pertarungan dengan ular termasuk laba-laba janda hitam bertanda jam pasir yang terkenal (Latrodectus mactans, L. Hesperus, dan L. variolus) serta kerabat seperti laba-laba kancing Afrika (L. indistinctus).

Laba-laba kancing Afrika berukuran kecil, paling besar hanya 1,1 sentimeter, dan mereka biasanya menargetkan ular kecil yang masih muda.

Laba-laba janda hitam (Latrodectus mactans) Laba-laba janda hitam (Latrodectus mactans)

Kendati kecil, racunnya cukup mematikan untuk membunuh hewan yang jauh lebih besar.

Anggota keluarga tarantula bertanggung jawab atas 10 persen pembunuhan ular.

Laba-laba yang lebih besar ini tidak membangun jaring, tetapi berburu mangsa secara aktif di tanah atau di pohon.

8,5 persen insiden pemangsaan lainnya dilakukan oleh laba-laba penenun bola besar, yang juga diketahui menangkap dan memakan kelelawar dan burung.

Laba-laba ini menenun jaring melingkar yang besar dan sangat kuat. Begitu laba-laba membunuh ular, mereka menyedot isi perutnya seperti halnya memangsa serangga.

Laporan laba-laba memangsa ular datang dari setiap benua kecuali Antartika, meskipun setengah dari peristiwa yang dilaporkan terjadi di Amerika Serikat dan hampir sepertiga terjadi di Australia.

Korban berbeda

Para peneliti menemukan bukti laba-laba memangsa 86 spesies ular yang berbeda, dengan ular dari family colubrid menjadi korban laba-laba yang paling umum.

Keluarga ini termasuk spesies umum seperti ular garter (Thamnophis cyrtopsis) dan ular tikus (Pantherophis guttatus), dan prevalensi mereka di antara korban laba-laba kemungkinan mencerminkan fakta bahwa mereka adalah keluarga ular yang paling melimpah di semua benua kecuali Australia, tulis Nyffeler dan Gibbons.

Sebagian besar ular yang diserang laba-laba adalah bayi atau remaja dengan berat kurang dari satu gram.

Tapi laba-laba terkadang juga membunuh ular besar: Korban terbesar mencapai panjang 3,25 kaki (100 sentimeter) dan beratnya beberapa ons. Ular yang berukuran besar biasanya dibunuh oleh orb-weaver atau tarantula besar.

Chinese Bird Spider (Cyriopagopus schmidti), laba-laba tarantula dari China. Racun laba-laba ini mengandung senyawa yang dapat menjadi obat penghilang rasa sakit. Chinese Bird Spider (Cyriopagopus schmidti), laba-laba tarantula dari China. Racun laba-laba ini mengandung senyawa yang dapat menjadi obat penghilang rasa sakit.

Janda hitam dapat mengatasi ular hingga 30 kali beratnya sendiri, dan dalam satu laporan, laba-laba jaring (Steatoda triangulosa) menjerat ular garter sepanjang 15 cm yang beratnya 355 kali berat laba-laba.

"Pencapaian seperti itu benar-benar mengejutkan.Ini hampir tidak bisa dipercaya," kata Nyffeler kepada Live Science.

Waktu yang dibutuhkan bisa laba-laba membunuh ular berbeda, antara berjam-jam hingga berhari-hari.

Dari insiden yang dilaporkan, 86 persen serangan laba-laba berakibat fatal bagi ular dan hanya 1,5 persen ular yang bisa melarikan diri sendiri.

Sementara sekitar 11 persen lainnya berhasil diselamatkan manusia. Begitu seekor laba-laba mengalahkan seekor ular, mungkin butuh berhari-hari untuk menghabiskan mangsanya.

Dalam kebanyakan kasus, tulis para peneliti, ular kemungkinan merupakan makanan langka dan keberuntungan bagi laba-laba yang biasanya hidup dari makan serangga.

Baca juga: Hindari Kanibalisme, Sebelum Kawin Laba-laba Jantan Menggigit Betina

Tetapi beberapa laba-laba, terutama tarantula, mungkin menjadikan ular sebagai makanan rutin mereka. Laba-laba punggung merah Australia (Latrodectus hasselti) juga terlihat memakan kadal dan ular dalam jumlah besar.

Nyffeler memiliki fobia ular, katanya, tetapi penelitian itu mencampuradukkan rasa takut dengan ketertarikan.

"Setelah mempelajari 'dunia laba-laba' seumur hidup, sangat menarik untuk melihat sekilas ke dunia paralel, 'dunia ular,'" katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com