Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanggup Membunuh Manusia dalam 15 Menit, Apa Rahasia Laba-Laba Ini?

Kompas.com - 28/09/2020, 08:00 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gigitan berbisa dari laba-laba funnel-web sangat mematikan.

Gigitan itu pun mampu menembus melalui kulit, kuku, dan kulit sepatu. Jika tak ditangani dengan serius, efeknya bisa menyebabkan kematian pada manusia dalam waktu 15 menit.

Tapi apa yang membuat bisa laba-laba ini sangat berbahaya?

Sebuah studi baru ini berhasil mengungkapkan bagaimana kelompok laba-laba tersebut memiliki kekuatan super berbisa.

Baca juga: Musim Kawin, Laba-laba Raksasa Ini Serbu Rumah-rumah di Inggris

Seperti dikutip dari Inverse, Minggu (27/9/2020) laba-laba funnel-web pertama kali mengembangkan racunnya sebagai mekanisme pertahanan terhadap predator serangga, seperti lalat dan kecoak.

Namun seiring waktu, efek racun tak hanya digunakan untuk bertahan dari serangga melainkan juga menargetkan vertebrata.

Lantas mengapa laba-laba beracun bagi manusia yang bukan merupakan predator alami laba-laba?

Peneliti menjelaskan, memang manusia bukan target yang dituju, tetapi racun kemungkinan besar berevolusi untuk mencegah predator vertebrata yang biasa ditemui laba-laba ini, termasuk di antaranya manusia.

Evolusi itu yang kemudian menjadikan gigitan laba-laba memiliki efek fatal bagi manusia. Tak heran, studi yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences tersebut menyebut efek racun mematikan laba-laba funnel-web sebagai evolusi kebetulan yang tidak menguntungkan.

"Selama ini kami telah dibuat bingung mengapa racun laba-laba begitu mematikan bagi manusia," ungkap Bryan Fry, ketua dalam penelitian sekaligus profesor di University of Queensland dilansir Smithsonian Magazine, Jumat (25/9/2020).

Menariknya, peneliti menemukan pula bahwa laba-laba jantan rupanya memiliki racun jauh lebih mematikan daripada betina. Sehingga, tentu saja racun juga berfungsi untuk mempertahankan diri dari predator saat mencari pasangan.

Baca juga: Peneliti Temukan Laba-Laba Unik dengan Tampilan Wajah Joker

Racun laba-laba funnel-web mengandung bahan kimia yang disebut delta-heksatoksin yang beracun bagi sistem saraf manusia.

Efek delta-heksatoksin dapat menyebabkan gejala seperti berkeringat, muntah, dan kejang otot, bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Studi ini pun menawarkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana racun laba-laba funnel-web menyerang tubuh manusia. Harapannya, hasil studi bisa digunakan untuk memproduksi anti-bisa.

Dikutip dari Smithsonian, laba-laba funnel-web Australia merupakan laba-laba yang terdiri dari 40 spesies laba-laba yang menghabiskan sebagian besar waktunya bersembunyi di liang.

Untuk diketahui, bulan Januari hingga April adalah waktu bagi laba-laba untuk mencari pasangannya dan kawin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com