Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Covi-19 di Indonesia Terus Melonjak, Prof Zubairi Djoerban Sarankan Lockdown 2 Minggu

Kompas.com - 23/06/2021, 17:45 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Dalam pelaksanaannya, semua liburan dan perjalanan tidak penting harus dihentikan sejenak. Termasuk ddengan mempertimbangkan dimulainya sekolah tatap muka.

"Jangan dulu. Lakukan lockdown sebelum telat. Situasi bisa berubah jadi mengerikan," ujarnya.

Menurutnya, meski tidak populer di Indonesia, kebijakan lockdown terbukti efektif di beberapa negara.

"Sebut saja di India, yang dari 400 ribu kasus per hari, turun menjadi 70 ribu. Saya rasa, pandemi akan sulit terkendali jika jarak sosial ekstrem tidak diperaktikkan," kata dia.

Baca juga: Pemuda Kuningan Tantang Pegang Mayat, Kenapa Masih Ada yang Tak Percaya Covid-19?

Sementara itu, pemerintah baik di daerah maupun pusat saat ini masih mengupayakan mengendalikan pandemi Covid-19 dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Didasari melonjaknya kasus Covid-19 dan rawat inap, maka Prof Zubairi merasa Indonesia membutuhkan istilah baru sebagai ganti PPKM Mikro.

"Saya merekomendasikan kata lockdown saja, agar monitoringnya lebih tegas dan lebih serius, meski isi konten kebijakannya tidak jauh beda dengan PPKM," kata Prof Beri.

Mengenai kebijakan pelaksanaan PPKM tersebut, Prof Beri tegas mengutarakan bahwa PPKM Mikro belum cukup untuk menekan laju penularan atau transmisi yang terjadi di tanah air saat ini.

"Ya lihat saja kondisi sekarang bagaimana. Kebijakan lockdown akan mengesankan bahwa situasi saat ini benar-benar darurat, sehingga masyarakat juga sadar akan hal itu."

"Tidak usah lama-lama dan memang butuh kesabaran serta kesadaran dari semua pihak," jelasnya.

Lantas apakah menerapkan lockdown menjamin Indonesia bisa mengendalikan pandemi Covid-19 dengan lebih baik?

Perihal perkara itu, Prof Beri meyakinkan, bahwa lockdown bisa menjamin pengendalian pandemi Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan di Indonesia saat ini.

Namun, tentunya pelaksanaan lockdwon juga harus dilakukan dengan benar dan dilaksanakan oleh semua kalangan masyarakat.

"Asal dilakukan dengan benar ya (lockdown) akan efektif. Namun saya juga tidak bisa memaksakan. Itu terserah yang punya kewenangan. Sebagai dokter, tentu saja saya ingin memprioritaskan keselamatan dan kesehatan," ungkapnya.

Baca juga: Kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia Mengkhawatirkan, Ini 5 Rekomendasi Organisasi Profesi Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com