Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Swab Antigen Pos Penyekatan Suramadu Ricuh, Ahli Sebut Tes Swab di Jalan Tidak Efektif

Kompas.com - 23/06/2021, 16:05 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

"Nakes (tenaga kesehatan) yang ditugaskan untuk penyekatan perlu kembali ke Puskesmas untuk memperkuat test-tracing di wilayah kerjanya. Sementara Nakes yang di rumah sakit dikembalikan lagi fungsinya," kata Ilham saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/6/2021).

Ilham menegaskan bahwa posko tes antigen tersebut tidak efektif secara biaya.

Tes swab antigen pada kelompok yang tidak diketahui riwayat gejala dan risikonya, kata Ilham, hanya akan menghamburkan banyak biaya dan tenaga dalam penanganan pandemi.

Sebab, kapasitas tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan sangat terbatas pada saat ini.

"Pertanyaannya dari sekian banyak (orang) yang di swab antigen berapa yang terjaring? Jika ini dimanfaatkan untuk menjaga wilayah Puskesmas, nakes akan lebih banyak punya waktu dan sangat paham wilayahnya," jelas Ilham.

Baca juga: Tes Antigen Covid-19 Disetujui WHO, Pakar Desak Pemerintah Agresif

 

Contoh kasus di penyekatan Suramadu, kata Ilham dalam tulisannya, nakes dari Puskesmas mendapat giliran 3 hari sekali untuk tugas di sana. Belum lagi nakes lainnya dari rumah sakit dan Dinas Kesehatan.

Padahal, imbuh Ilham, posisi ketenagaan Puskesmas timpang. Sangat butuh dikuatkan, mestinya peran nakes difokuskan pada peran penguatan hulu (Puskesmas) agar rumah sakit tidak kolaps seperti saat ini.

"Setelah ricuh kemarin, menjadi beban psikologis tersendiri bagi mereka karena ada ancaman dan serangan fisik karena konflik yang dikatakan sebagai 'penyekatan diskriminatif'," jelas Ilham.

Kekacauan yang terjadi di pos penyekatan Jembatan Suramadu ini, menurutnya, kemungkinan bisa dielaborasi dengan pejabat pelaksana di lapangan.

"Namun, menurut saya, kurangnya pendekatan sosial dalam intervensi sebelum diputuskan adanya penyekatan ini. Sehingga terkesan (kebijakan) yang diambil sangat diskriminatif bagi masyarakat Madura," papar ilham.

Baca juga: Jadi Syarat Perjalanan, Ini Kelebihan dan Kekurangan Rapid Test Antigen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com