Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Antigen Anies Baswedan Negatif tapi Swab PCR Positif, Apa Bedanya?

Kompas.com - 02/12/2020, 11:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswean terkonfirmasi positif Covid-19.

Dalam keterangan tertulis, Anies menyampaikan bahwa dirinya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes usap (swab) yang hasilnya keluar pada Selasa (1/12/2020) dini hari.

Sebelumnya pada hari Minggu (29/11/2020), setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dinyatakan positif Covid-19, Anies sempat melakukan tes swab antigen dan hasilnya negatif.

"Lalu hari Senin 30 November, saya kembali menjalani swab PCR sebagai konfirmasi atas hasil antigen hari sebelumnya. Dan ternyata malamnya, dini hari, saya mendapat kabar bahwa hasilnya positif. Hasil tes PCR menyatakan saya positif Covid-19," kata Anies dalam rekaman video seperti dilansir BBC News Indonesia.

Lantas apa bedanya tes swab antigen dan tes swab PCR?

Baca juga: Deteksi Kilat Corona, Swab Antigen Lebih Akurat Dibanding Rapid Test

Tes swab antigen

Untuk mendeteksi virus corona, swab antigen disebut lebih akurat dibanding rapid tes antibodi.

Baik rapid test antigen dan rapid test antibodi hasilnya keluar dengan cepat, kurang dari 30 menit.

Diberitakan Sains Kompas.com edisi 8 Agustus 2020, dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan bahwa swab antigen mampu mendeteksi antigen atau protein yang dikeluarkan oleh virus, termasuk Covid-19, ketika sedang menginfeksi tubuh.

Dalam melakukan tes swab antigen, seseorang juga akan di-swab di bagian hidung atau tenggorokan kemudian sampelnya dimasukkan ke dalam alat untuk melihat reaksi antigen Covid-19.

"Virus yang dideteksi adalah bagian luar virus," kata Erlina dilansir dari laman resmi FKUI.

Dengan kata lain, tes swab antigen dapat mendeteksi keberadaan antigen virus corona pada orang yang sedang mengalaminya.

"Jadi, swab antigen seperti rapid test (antibodi), tapi yang dideteksi itu antigen. Tentu kalau bisa mendeteksi antigennya, itu lebih baik daripada mendeteksi antibodi. Karena antigen itu langsung mewakili virusnya," terang Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Profesor Prof. Amin Soebandrio.

Sementara, rapid test antibodi menunjukkan hasil positif jika tubuh seseorang sudah mengembangkan antibodi melawan Covid-19.

Jika seseorang terinfeksi Covid-19, tapi antibodi belum muncul di tubuhnya, bukan tidak mungkin akan terjadi negatif palsu (hasil negatif, tapi sebenarnya sudah terinfeksi virus corona).

Hal inilah yang membuat tes antigen lebih akurat dibanding rapid test antibodi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com