Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Ciri Tubuh Berrypecker, Burung Buah Satin dari Pegunungan Papua Barat

Kompas.com - 21/06/2021, 08:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Para peneliti menyebutkan, burung Berrypecker jenis baru yang ditemukan di Pegunungan Kumawa, Papua Barat memiliki banyak keunikan dari ciri tubuhnya.

Penemuan ini dilaporkan telah dipublikasikan di jurnal ilmiah IBIS, pada 11 Juni 2021.

Burung jenis baru berrypecker tersebut diberi nama Melanocharis citreola, sp. nov. Milá, Ashari & Thébaud. 

Peneliti Pusat Peneltitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hidayat Azhari mengatakan, nama Inggris dari burung tersebut adalah Satin Berrypecker dan nama Indonesia dari spesies baru ini adalah Burung Buah Satin

Penemuan burung ini merupakan hasil dari Lengguru Project yang merupakan kerja sama antara Indonesia dan Perancis, yang dilakukan dua kali, yaitu pada tahun 2014 dan 2017.

Baca juga: Peneliti Temukan Jenis Burung Berrypecker Baru dari Papua Barat

 

Proyek penelitian jenis baru burung Berrypecker dari Papua Barat ini masuk dalam kerangka besar Lengguru Project yang diselenggarakan oleh French Institute de Recherche pour le Développement (IRD), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Papua (UNIPA), Universitas Cendrawasih (UNCEN), Universitas Musamus (UNMUS) dan Politeknik KP Sorong.

Adapun selain Hidayat yang berasal dari Indonesia, tim peneliti lainnya adalah Borja Milá, Jade Bruxaux, Guillermo Friis, Katerina Sam, Christophe Thébaud (Perancis).

Hidayat menceritakan, penemuan terakhir jenis baru burung di Papua adalah burung Melipotes Foja (Melipotes carolae) pada 2007. 

"Sehingga ditemukannya jenis baru Berrypecker sebagai salah satu dari enam jenis baru burung yang ditemukan di dunia pada kurun waktu 2021 merupakan hal yang sangat menggembirakan,” ungkapnya.

Baca juga: Berapa Jumlah Burung Liar di Dunia, Peneliti Kini Punya Datanya

 

 

Morfologi Burung Buah Satin

Jenis baru ini dimasukkan dalam genus Melanocharis karena memiliki bentuk yang khas dengan paruh yang kokoh berwarna hitam, badan bagian atas berwarna biru-hitam yang sangat kontras dengan bagian bawah yang berwarna lebih terang. 

Bagian bawah yang berwarna putih satin dengan sedikit warna kuning lemon merupakan ciri khas yang sangat membedakan dengan jenis lain dalam genus yang sama. 

Selain itu, berikut beberapa ciri-ciri morfologi dari Buruh Buah Satin ini:

  • Paruh dan kaki berwarna hitam
  • Iris mata coklat tua
  • Warna bulu pada punggung dan pantat berwarna biru hitam
  • Tenggorokan, dada dan perut berwarna putih satin dengan sedikit warna kuning lemon, dan berwarna sedikit lebih ringan pada bagian sampingnya
  • Bulu pada bagian bawah sayap berwarna putih
  • Bagian malar atau sisi samping dari tenggorokan memisahkan warna biru hitam pada muka dengan tenggorokan yang putih
  • Bulu sayap hitam dengan warna putih pada bagian tepi dalam dari bulu primer dan sekundernya
  • Bulu ekor berwarna biru hitam keseluruhan, kecuali bagian tepi dari bulu ekor terluar yang berwarna putih
  • Burung Buah Satin ini berukuran kecil dengan panjang sayap 62 mm
  • Panjang tarsus 19,4 mm
  • Panjang ekor 49,5 mm
  • Panjang paruh dari dasar tengkorak kepala 11,2 mm
  • Panjang paruh dari ujung lubang hidung 7,3 mm
  • Lebar paruh pada ujung lubang hidung 4,1 mm
  • Tinggi paruh di ujung lubang hidung 3,5 mm

Baca juga: Frogmouth Jadi Burung Paling Instagrammable Menurut Sains, Apa Alasannya?

 

Secara umum Berrypecker atau Burung Buah merupakan burung pemakan buah beri dan buah-buahan kecil lainnya, sehingga menjadikannya burung pemencar biji. 

Burung ini aktif di bawah kanopi hutan, dari lantai hutan sampai ketinggian dua meter. 

Keberadaannya menjadi penting bagi pemencaran biji keseluruh hutan. 

Akan tetapi, perjumpaan Burung Buah Satin ini di hutan masih sangat sedikit, sehingga perilakunya masih belum diketahui secara pasti. Hal ini memungkinkan adanya penelitian lanjutan dari burung ini. 

“Dengan lokasi yang unik seperti kawasan Karst Lengguru itu, menjadikan burung ini menjadi penting untuk dikaji lebih jauh,” ucap Hidayat.

Baca juga: Kamasutra Satwa: Disebut Burung Cinta Sejati, Blue Jay Hanya Kawin Sekali Seumur Hidup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com