Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2021, 16:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Sejak pandemi Covid-19 mulai menyebar, berbagai mitos beredar terkait virus corona, mulai dari menghirup air panas dan mengonsumsi lemon untuk membunuh virus corona, tidak akan tertular lagi jika sudah pernah terinfeksi, hingga sekarang muncul mitos-mitos soal vaksin Covid-19.

Bahkan, tak sedikit orang yang meyakini bahwa setelah mendapatkan dua dosis suntik vaksin Covid-19, dirinya akan kebal dari infeksi virus corona.

Faktanya, menurut Spesialis penyakit menular Lyssette Cardona, MD dari Cleveland Clinic, vaksinasi memang menjadi salah satu senjata terbaik dalam memerangi Covid-19, tapi mendapatkan vaksin Covid-19 tidak membuat siapa pun kebal terhadap Covid-19, sekalipun telah mendapat dosis lengkap.

Baca juga: Mengapa Vaksin Covid-19 Harus Disuntikkan Dua Kali?

Anda mungkin berharap, bisa segera terbebas dari pembatasan sosial dan keharusan memakai masker, sehingga bisa merasakan kembali kehidupan normal seperti sebelum corona, tetapi Dr. Cardona memperingatkan bahwa sekarang bukan saatnya untuk lengah. Masih ada kemungkinan Anda bisa terinfeksi.

Vaksin Covid-19 melindungi diri dari gejala parah dan kematian

Dr. Cardona menegaskan, bahwa tidak ada vaksin yang menawarkan perlindungan 100% terhadap penyakit, namun memberikan Anda kesempatan yang lebih baik untuk melawan efek infeksi jika terpapar virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19.

“Mendapatkan vaksinasi lengkap, berarti Anda telah menyelesaikan serangkaian vaksin Covid-19, seperti yang direkomendasikan, untuk perlindungan terbaik terhadap komplikasi parah, seperti rawat inap dan atau kematian,” jelasnya.

Lalu, bagaimana seseorang yang sudah divaksinasi bisa terinfeksi Covid-19?

“Kami telah mendengar kasus di mana orang yang berada di antara dosis satu dan dua atau orang yang telah menerima kedua dosis, kemudian masih dinyatakan positif atau terinfeksi Covid-19,” ujar Dr. Cordona

Bagaimana hal itu bisa terjadi, Dr. Cardona mengaitkan hal tersebut dengan risiko pajanan atau di mana orang berada dalam proses vaksinasi.

Ia menekankan, imunisasi dengan vaksin Covid-19 memberikan perlindungan terbaik dalam waktu dua minggu setelah divaksinasi penuh, yaitu setelah vaksin dosis kedua disuntikan.

Jika seseorang dinyatakan positif Covid-19 atau jatuh sakit beberapa hari kemudian, kemungkinan besar mereka terpapar sebelum divaksinasi sepenuhnya.

“Ada juga kasus penyakit dan atau paparan yang dilaporkan setelah vaksin, tetapi komplikasi penyakit pada mereka yang belum divaksinasi tampak lebih besar,” ujarnya.

Baca juga: 3 Manfaat Vaksin Covid-19, Salah Satunya Cegah Gejala yang Parah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com