Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
The Conversation
Wartawan dan akademisi

Platform kolaborasi antara wartawan dan akademisi dalam menyebarluaskan analisis dan riset kepada khalayak luas.

Penyebab Kasus Covid-19 dan Kematian di Asia Tenggara Meningkat Tajam

Kompas.com - 17/06/2021, 17:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Teguh Haryo Sasongko

DALAM beberapa pekan terakhir, jumlah kasus Covid-19 di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara menunjukkan tren peningkatan.

Untuk melihat dinamika pandemi di Asia Tenggara, kita melihat parameter kenaikan jumlah kasus baru dan kematian dalam periode tertentu.

Thailand sepanjang April 2021 mencatatkan kenaikan kasus 8 kali lipat pada pertengahan bulan tersebut (perhitungan rerata 7 hari untuk kasus baru harian). Kasus di Malaysia juga meningkat lebih dari dua kali lipat untuk rerata 7 hari kasus baru harian per sejuta penduduk sepanjang kurun 1 Mei (94,2 per sejuta penduduk) hingga 1 Juni (236,46 per sejuta).

Dengan total penduduk hampir 10 kali lipat Malaysia, kasus di Indonesia belum naik secara signifikan pada parameter kenaikan kasus ini untuk kurun 1 Mei (18,85 kasus baru per sejuta) hingga 30 Mei (21,32 kasus baru per sejuta).

Baca juga: Muncul Virus Corona Varian Delta Plus, Ahli Ingatkan Disiplin Protokol Kesehatan

Namun, Indonesia juga mulai menunjukkan tren peningkatan kasus) dengan ledakan sporadis di beberapa daerah seperti Kudus (Jawa Tengah), Riau, Bangkalan (Jawa Timur), dan Bandung (Jawa Barat).

Di Jawa Tengah, Demak yang bertetangga dengan Kudus juga telah ikut menunjukkan lonjakan kasus. Menteri Kesehatan Indonesia memperkirakan peningkatan kasus ini akan terus terjadi hingga 5–7 minggu setelah Lebaran.

Peningkatan kasus ini berisiko meningkatkan angka kematian.

Penyebab meningkat

Saya mencatat dua faktor utama yang menyebabkan angka kasus-kasus Covid-19 di sejumlah negara meningkat.

Faktor pertama, meningkatnya pergerakan, aktivitas, dan interaksi penduduk. Jika kita mengambil parameter transportasi publik dan tempat kerja (perkantoran dan pabrik), secara konsisten terlihat bahwa peningkatan jumlah kasus selalu didahului oleh peningkatan aktivitas dan pergerakan manusia.

Peningkatan kasus secara drastis di Thailand pada April 2021 didahului dengan peningkatan aktivitas di tempat kerja yang mencapai puncaknya sejak pandemi pada Maret 2021.

Di Malaysia dan Indonesia sebagian besar masyarakatnya merayakan Idul Fitri Mei lalu serta menjunjung tinggi budaya mudik. Peningkatan kasus saat ini tidak terlepas dari pergerakan manusia sepanjang Lebaran Mei 2021.

Dalam konteks ini, peningkatan kasus juga terkait sangat erat dengan upaya pemulihan aktivitas perekonomian yang hancur sepanjang 2020.

Baca juga: Varian Delta Lebih Menular dan Bisa Kelabui Sistem Kekebalan, Ini Penyebabnya

Di Malaysia, dari 9.316 kasus baru sepanjang Februari hingga April 2021, lebih separuhnya (59%) ditemukan di kalangan pekerja pabrik dan pekerja bangunan.

Kedua, faktor varian baru virus corona. Munculnya varian-varian baru dengan daya tular tinggi dan kemampuan menembus sistem imun (immune evasiveness) memberi kontribusi signifikan dalam gelombang penularan terbaru yang jauh lebih tinggi daripada gelombang-gelombang sebelumnya, seperti gelombang besar di India.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com