KOMPAS.com- Kapasitas tes virus corona atau tes Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia masih rendah. Sementara lonjakan kasus Covid-19 semakin banyak dilaporkan pascalibur Lebaran lalu.
Padahal, testing dan tracing sebagai upaya penemuan kasus Covid-19 untuk mengendalikan angka penularan virus corona sangatlah penting.
Ahli epidemiologi dari Griffith University, Dicky Budiman mengatakan di Indonesia hanya tiga daerah yang memiliki kapasitas tes Covid-19 yang sudah memenuhi standar global.
Ketiga daerah itu antara lain adalah Jakarta, Yogyakarta dan Sumatera Barat.
"Sedangkan di luar daerah itu (Jakarta, Yogyakarta, Sumatera Barat) benar-benar memprihatinkan. Minim testing (tes virus corona) dan tidak memahami situasi (kasus Covid-19) sebenarnya," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/6/2021).
Baca juga: Hasil Tes Covid-19 Sudah Negatif, Kenapa Masih Batuk-batuk?
Lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran dilaporkan terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.
Selain Bangkalan Madura dan Kudus, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Bandung juga melaporkan peningkatan kasus Covid-19.
Dicky mengungkapkan kondisi saat ini, Indonesia mulai memasuki puncak gelombang Covid-19 pertama. Selain akumulasi dari setahun pandemi Covid-19, juga keberadaan varian-varian baru seperti varian Alpha dan varian Delta.
Lantas, strategi apa yang harus dilakukan Indonesia saat ini?
Dicky menegaskan bahwa strategi utama untuk mengendalikan pandemi Covid-19 ini ada pada Test-Trace-Treat-Isolate. Yakni, tes virus corona, penemuan kasus, perawatan dan isolasi atau karantina.
Baca juga: Bantu Lawan Corona, LIPI Kembangkan Obat Herbal dan Alat Tes Covid-19