Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta RT LAMP, Tes Covid-19 Air Liur yang Diklaim 94 Persen Akurat

Kompas.com - 23/03/2021, 08:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam upaya mempercepat testing Covid-19, para peneliti dalam negeri telah membuat inovasi diagnostik terbaru dengan menggunakan sampel air liur (saliva) yang dianggap memiliki akurasi yang tidak kalah dengan PCR.

Seperti kita tahu, selama ini, testing paling akurat yang dipergunakan dalam mendeteksi seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak adalah dengan menggunakan diagnostik swab pada hidung (PCR Test).

Tes diagnostik Covid-19 dengan sampel air liur ini menggunakan metode Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification (RT LAMP).

Metode RT LAMP ini diklaim bisa mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetik dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca juga: Ilmuwan: Tes Antibodi terhadap SARS-CoV-2 Berbasis Air Liur Akurat, Kenapa?

RT LAMP adalah tes molekular yang termasuk dalam kategori NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) bersama dengan RT–PCR dan TCM.

Sebai tes molekuler, akurasi metode RT LAMP ini disebutkan jauh lebih baik dibandingkan rapid antigen yang mendeteksi protein virus.

Fakta RT LAMP

Berikut beberapa hal terkait pemeriksaan konfirmasi Covid-19 dengan RT LAMP:

1. Tingkat akurasi testing

DIrektur PT Kalbe Farma Tbk, Sie Djohan mengatakan bahwa kehadiran testing Covid-19 dengan menggunakan air liur atau saliva menjadi alternatif baru yang lebih mudah dipergunakan daripada PCR Test.

Selain itu, RT LAMP Saliva dianggap memiliki performa akurasi yang tinggi, dengan sensitivitas mencapai 94 persen dan spesifisitas 98 persen.

2. Hanya perlu sampel air liur (saliva)

Cara pengambilan sampelnya juga dinilai lebih baik daripada swab pada hidung yang kadang menyakitkan bagi beberapa orang, ataupun benar-benar memerlukan petugas medis dalam mengambilnya.

Pada tes RT LAMP, pengambilan sampel lebih mudah. Seseorang yang melakukan tes dapat mengambil sampel air liur (saliva) miliknya.

Akterono D Budiyati sekali IVD Division Reseach Manager Stem Cell and Cancer Institute mengatakan, sampel saliva juga tidak membutuhkan alat khusus dan tidak menimbulkan resiko muntah ataupun hidung sensitif.

"Hal ini menjadikan tes ini sangat memudahkan bagi anak-anak, orang yang hipersensitif, dan merupakan pilihan yang tepat beribadah puasa yang akan segera menjelang," kata Akterono dalam Kalber Luncurkan Tes Covid-19 Pertama, Karya Anak Bangsa dengan Sampel Saliva, Jumat (19/3/2021).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com